..:: Al-Quran:::..

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam... kerana diammu itu adalah salah satu bukti cintamu padanya...kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mahu merosak kesucian dan penjagaan hatinya.

-al-'Asyiq


قُلْ سِيْرُوا فِى الَأَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَأَ الخَلْقَ



" Tanda Kita kasih Kepada al-Qur'an Ialah Dengan Kita Membacanya, Beramal Dengannya, Memahami Tuntutan, Menjunjung Suruhan dan Meninggalkan Larangan-Nya.."

"...Sesungguhnya Allah Tidak Melihat Kepada Jasad dan Tidak Juga Kepada Rupa Paras Kamu, Tetapi Allah Taala Memandang Kepada Hati Kamu.." - Hadis Rasulullah SAW.

::..Baca dan Cintai al-Quran & Buku Demi RedhaNya Supaya Tergolong Dalam Orang-Orang Yang Berfikir..::

`::: HaDis :::


click to create your glitter text

Rasulullah SAW bersabda: " Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memberi kemudahan baginya menuju syurga.."

~ Mutiara kata al Hikmah ~

" Allah menurunkan rahmat ilmu melalui lapar dan berpuasa. Sebaliknya kejahilan terjadi akibat perut yang sentiasa kenyang."

Monday, September 15, 2014

WUSHUL KEPADA ALLAH

Agar seseorang dapat wushul ( sampai ) kepada Allah harus melakukan hal-hal berikut ini:

1. Bertaubat dari segala perkara yang haram dan makruh.
2. Mencari ilmu yang cukup untuk menjadi bekal.
3. Menjaga wudhu’ ( thoharoh )
4. Melaksanakan sholat fardhu tepat pada waktunya secara berjamaah.
5. Melazimi sholat dhuha 8 rokaat
6. Melazimi sholat awabin 6 rokaat antara magrib dan isya’.
7. Melazimi qiyamul lail
8. Melazimi sholat witir.
9. Berpuasa hari senin dan kamis.
10. Berpuasa ayyamul bidh ( tgl 13,14,15 ) setiap bulan dengan kalender hijriah.
11. Berpuasa pada hari-hari yang mulia ( seperti arofah dan asyuro’).
12. Membaca Al Qur’an dengan khusyuk dan tadabbur.
13. Memperbanyak istighfar dan sholawat kepada Rosul.
14. Melazimi dzikir pagi dan petang.

Sunday, September 14, 2014

TUJUAN TASAWUF IMAM NAWAWI

Saudaraku Yang Mulia, Aku Wasiatkan kepadamu tentang pengetahuan Hakikat Tasawuf, Apa itu Tasawuf dan apa manhaj dan dasarnya, dan siapa saja ahli Tasawuf yang benar.

TUJUAN TASAWWUF Oleh imam Nawawi

Usul Tasawuf itu ada Lima :
-Taqwa kepada Allah dalam kesunyian dan keramaian
-Mengikuti sunnah dalam Ucapan dan perbuatan
-Berpaling dari Makhluk baik mereka suka maupun mereka benci
-Ridha terhadap ketentuan Allah mendapat bagian sedikit maupun banyak
-Kembali kepada Allah baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah.
Taqwa kepada Allah dapat dicapai dengan sikap warak dan istiqamah. Mengikuti sunnah dapat dicapai dengan menjaga sunnah itu dan juga dengan berakhlak terpuji. Berpaling dari makhluk dapat di capai dengan sabar dan tawakkal. Ridha terhadap ketentuan Allah dapat di capai dengan sifat qina'ah (puas hati dan berpada dengan apa yang ada) dan juga dengan bersikap Tafwidh (menyerahkan segala-galanya kepada Allah).

Dan Usul dari semua yang lima ini adalah
-Semangat yang tinggi
-Menjaga kehormatan
-Khidmah yang baik
-Terlaksana nya kemauan yang kuat
-Mengagungkan nikmat.
*Orang yang tinggi niat nya maka tinggi pangkat nya
orang yang menjaga kehormatan Allah maka Allah menjaga kehormatan nya
orang yang baik khidmah nya maka ia mendapati kekaramatan nya
orang yang melaksanakan kemauan kuat nya maka senantiasa ada petunjuknya
orang yang mengagungkan nikmat maka ia akan mensyukuri, orang yang mensyukuri nikmat maka akan semakin bertambah nikmat.
 
Usul dari tanda-tanda nya ada lima :
-Menuntut Ilmu untuk melaksanakan perintah
-Menemani para guru dan suadara untuk menambah wawasan
-Meninggalkan keringanan dan penakwilan agar supaya terjaga
-Mengatur waktu dengan wirid agar senantiasa Hadir (di hadapan Allah)
-Mengekang jiwa dalam setiap sesuatu agar supaya keluar dari ajakan nafsu dan selamat dari kebinasaan.

Bahaya bagi penuntut ilmu adalah bergaul dengan anak muda (belum matang) umur, akal dan agama yang tidak kembali kepada asal dan tidak kembali kepada qaidah. Bahaya nya bergaul adalah, menipu dan selalu ingin tahu pribadi orang lain. Bahaya nya mengekang jiwa adalah bersikap mengasihani diri sendiri dengan menganggap baik perbuatan serta menetapi mengikuti keinginan hawa nafsu.

Allah berfirman :

وإن تعدل كل عدل لا يؤخذ منها

Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya (QS Al-an'am ayat 70)

Usul yang dapat mengobati penyakit Nafsu ada lima
* meringankan beban perut dengan sedikit makan dan minum
* berlindung pada Allah SWT dari segala hal yang mengganggu jiwa saat menghadap kepada-Nya.
* lari dari tempat-tempat yang kita khawatir dosa jika terjatuh ke dalamnya.
* melanggengkan istighfar serta shalawat kepada Nabi SAW, di siang dan malam hari.
* bersahabat dengan orang yang menunjukkan jalan pada Allah SWT.

Agar supaya Sampai kepada Allah Ta'ala
adalah dengan bertaubat dari segala perkara yang di larang dan di benci Oleh Allah, mencari Ilmu semampunya, senantiasa berada dalam keadaan suci, melaksanakan shalat Fardhu di awal waktu secara berjamaah, senantiasa shalat dhuha delapan rakaat, dan enam rakaat antara shalat magrib dan isya' (Shalat awwabin, shalat malam dan shalat witir), Puasa senin dan kamis, Puasa di hari-hari bidh, puasa di hari-hari fadhilah, membaca Al-qur'an dengan Khusyu' dan mentadabburi makna nya, perbanyak membaca istigfar, dan membaca shalawat ke atas junjungan Nabi shallahu alaihi wa sallam, dan senantiasa melazim kan baca dzikir-dzikir sunnah pagi dan petang.

Diambil dari page Facebook :Al Habib Zein Bin Sumaith ( Versi Indonesia )

Saturday, August 30, 2014

10 PENYEBAB DOA TAK TERKABUL

• Engkau mengenali Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya;
• Engkau membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkan isinya;
• Engkau mengaku memusuhi iblis, tetapi suka mengikuti jejaknya;
• Engkau mengaku mencintai Rasulullah SAW, tetapi meninggalkan sunahnya;
• Engkau ingin masuk surga, tetapi tidak pernah melakukan perbuatan yang membawanya ke situ;
• Engkau tidak mau masuk neraka, tetapi selalu berbuat pekerjaan yang mengarah ke sana;
• Engkau mengaku bahwa kematian itu hak, tetapi tidak pernah bersiap menghadapinya;
• Engkau selalu asyik meneliti aib orang lain, tetapi melupakan aib sendiri;
• Engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak pernah mensyukuri-Nya, dan;
• Engkau sering mengantar jenazah ke kubur, tetapi tidak pernah menyadari bahwa engkau pun akan mengalami hal itu.


---------- Syaikh Ibrahim bin Adham r.a., seorang sufi dari Khurasan.
Engkau tidak perlu kecewa, sebaliknya mari kita berintrospeksi tentang diri kita masing-masing. Allah selalu memberi harapan-harapan indah bagi mereka yang mau berdoa kepada-Nya. Anas bin Malik r.a. berkata: ”Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, Allah SWT berfirman, 'Wahai anak Adam, selama engkau berdoa dan berharap kepada Kami, Aku ampuni dosa-dosamu dan Aku tak peduli, wahai anak Adam, walaupun dosamu seluas langit, lalu engkau meminta ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seluas bumi lalu engkau menjumpai-Ku tanpa menyekutukan-Ku, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan seluas itu pula,’" (HR At-Tirmidzi).


SEBAHAGIAN DARI TANDA ZAHIR RASA CINTA


BEGINILAH CARA YANG BENAR DARI SEORANG SUAMI YANG MENCINTAI ISTRINYA

1. SUAMI selalu menggandeng tangan istrinya saat berjalan, jikapun satu tangan jg tak bisa menggandeng krn suatu hal, SUAMI selalu meminta istrinya yg menggandeng tangannya. Alasannya dia bertanggung jawab atas jalan istrinya supaya selalu aman.

2. SUAMI selalu mencium kening istrinya disaat-saat tertentu, sebelum & sepulang bekerja, sebelum dan sesudah tidur. Alasannya sebagai tanda bahwa dialah pelindung & penenang istrinya agar istrinya selalu merasa nyaman

3. SUAMI tidak pernah berteriak pd istrinya, alasannya suara yang keras dari suami utk istrinya adalah cambuk yang menyakitkan.

4. SUAMI tdk prnah mencela dan memaki istrinya sebesar apapun kesalahan yang diperbuat alasannya makian dan celaan bukan kata yang bijak mengajarkan kebenaran.

5. SUAMI selalu memeluk dan membelai istrinya jika istrinya berbuat salah, alasannya mulut dan perbuatan istri adalah tanggung jawab suami, bila istri sampai tidak terkontrol itu adalah salah suami, sebab itu dia selalu memeluk dan membelai istrinya sambil berkata "maafkan ayah, lain kali jangan kamu ulangi kesalahan itu lagi, jadilah istri yang beriman dan baik, salahkan ayah saja".

6. SUAMI selalu bangun sebelum dan berangkat tidur setelah istrinya, alasannya kewajibannyalah utk melindungi hidup istrinya dimulai saat bangun tidur dan sampai αƙαn tidur, itulah janji suami pd istrinya.

Semoga para lelaki Yang membaca Coretan Ini Dapat Mencintai Istrinya

Sepenuh Hati dan Bisa menerima Kekurangan Istrinya Aamiin
Pepatah mengatakan hati wanita akan luluh jika disiram dengan air dingin daripada menyiramnya dengan minyak panas, krn pada dasarnya mereka butuh perhatian dan kasih sayang.
 
Diambil dari page : Abu Nawas al-Majdub
 
 

DUNIA ITU

Apakah kamu mencari ketenangan di tempat yg fana' ( dunia )... sungguh sia-sia bagi orang yg ingin sesuatu yg tidak ada,

Berkata sebagian orang sholeh :
Barang siapa yg mencari sesuatu yg tidak di ciptakan membuat payah dirinya dan dia tidak di beri atau mendapatkan, maka di tanya, apa itu? Ketenangan, jawabnya. 


Maka dunia tempat payah dan cobaan sedangkan akherat tempat ketenangan dan kenyamanan,

Dunia bukanlah tempat tinggal
Akan tetapi perjalanan menuju ke negeri sendiri

Saturday, August 9, 2014

3 KESEMPATAN BUAT MU

Allah memberi 3 kesempatan di Dunia.
1. Kesempatan BERTAUBAT hanya di Dunia, di akhirat tdk ada lagi.
2. Kesempatan BERIBADAH hanya di Dunia, di Akhirat tdk ada lagi.
3. Kesempatan BERJUANG hanya di Dunia, di akhirat tdk ada lagi.

Gunakanlah kesempatan tersebut sebelum maut menjemput.


BERTAQWALAH!

Berkata Ahli Ilmu dan Ahli tahqiq :

Jika Kaum muslimin dalam perang Uhud kenyataan nya kalah perang di sebabkan menyelisih perintah Rasulullah shallahu alaihi wa sallam saat beliau memerintahkan kepada pasukan pemanah untuk tetap di atas Gunung dan jangan meninggalkan Posisi nya sampai pertempuran selesai, Namun mereka melanggar dan turun dari posisi mereka hal inilah merupakan sebab kekalahan kaum muslimin hingga 70 orang terbunuh dan 70 orang di tahan.
Lantas bagaimanakah Orang yang melanggar perintah Allah dalam Hidup nya, dan melanggar perintah Rasulullah, sedang Allah adalah Tuhan kita dan raja kita, dan rasulullah adalah panglima dan guru kita.

Maka sesungguhnya Orang yang melanggar dan durhaka kepada Allah dan rasulnya maka tiada baginya melainkan kebinasaan, Musibah, bencana, kekalahan dan kerugian sedang di akhirat nanti adalah Adzab, siksa dan Hisab perhitungan.

Oleh itu maka takutlah kepada Allah wahai Hamba-hamba Allah, sebab orang yang takut kepada Allah maka Allah akan melindunginya, mencintai nya dan meridhai nya, sedang orang yang melanggar perintah Allah dan bermaksiat maka Allah akan menyiksanya, memperhitungkan nya, dan menimpakan bencana kepada nya.

seorang Ulama Berkata : " Takutlah kepada Allah, bila taqwa berdampingan di hati seseorang maka ia akan sampai kepada Allah,
Jawara itu bukan jagoan di jalanan, melainkan Orang yang taqwa kepada Allah itulah jawara dan jagoan sebenarnya.

Berkata imam Alhaddad : Barangsiapa yang menyia-nyiakan taqwa dan melalaikan nya, Maka balasan bermacam-macam penyesalan akan menimpanya. 



BANGUN MALAM

Renungi Faidah ini wahai saudara dan saudariku. perhatikan keadaan mu, berada di posisi apakah dirimu.

Bersihkan hatimu dari kerendahan dan kehinaan. Semuga Allah mengangkat derajatmu, memuliakammu dengan cinta, kebaikan dan keindahan.

Barangsiapa yang jiwanya mulia maka kehinaan hilang dari semua urusan nya.

tetap senantiasa menjulang ke derajat yang tinggi. dalam mencapainya bangun beribadah di waktu malam.

Berkata Ibrahim bin adham Radhiyallahu anhu : dalam hati di tutupi oleh tiga sifat. gembira, sedih, dan senang. Jika engkau gembira dengan yang ada maka engkau adalah orang tamak, orang tamak terhalang dari kebaikan. jika engkau bersedih terhadap harta yang hilang maka engkau adalah orang yang tidak puas dengan apa yang ada, orang yang tidak pernah Puas tersiksa. Jika engka senang dengan Pujian maka engkau adalah orang yang Ujub, sifat Ujub membuat amal menjadi sia-sia.


KENALI NAFSU MU

Berkata para Ulama'
Nafsu jika di hadapkan dengan Nafsu maka itu sama Hal nya dengan Api di hadapkan dengan Api
sesungguhnya kemarahan seseorang jika dihadapkan dengan kemarahan nya sendiri itu hanya akan menambah Api dan kebinasa'an , Caci di balas dengan caci, Laknat di balas laknat, benci di balas benci, dengki di balas dengki itu akan mengakibatkan kepada putusnya persaudaraan, kebinasaan dan kemurka'an Allah yang maha besar.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.
Para Ulama menafsirkan Ayat ini : engkau memberi orang yang tidak mau memberimu, memaafkan orang yang mendzalimimu, menyambung hubungan orang yang memutuskan hubungan dengan mu, berbuat baik kepada orang yang jahat kepadamu, Inilah akhlak Orang-orang yang jujur, Akhlak para Wali, yang Arif, semuga Allah jadikan kita bagian dari mereka, dan memberi Taufik kepada Kita sebagaimana Allah anugerahi taufik kepada mereka.

Sejatinya bagi setiap Muslim dan muslimah Berakhlak dengan Akhlak yang mulia dan sifat-sifat yang terpuji, Akhlak nya para Ulama yang Jujur dan solih, dan berpaling dari akhlak nya orang-orang Fasik, orang-orang Kafir mereka Bukan Panutan kita, Bukan cara metode yang kita ikuti dalam Akhlak dan perbuatan nya 
Barangsiapa yang berusaha secara bersungguh-sungguh berperangai dengan Akhlak-akhlak ini Maka ia mendapat bagian yang besar dari Tuhan pencipta, menang dalam perlomba'an, Masuk syurga berteman dengan sayyidina Muhammaddan para sahabat-sahabat nya sebaik-baik nya teman.


SEJATINYA MUKMIN

Dalam sebuah Hadist di sebutkan :
من خاف الله أخاف الله منه كل شىء ومن لم يخف الله أخافه الله من
 كل شىء
Barangsiapa yang takut kepada Allah niscaya Allah takutkan segala sesuatu kepadanya. barangsiapa yang tidak takut kepada Allah maka Allah takutkan ia kepada segala sesuatu.
Berkata para Ulama' :Sejatinya bagi setiap Muslim mempunyai rasa takut Karena Allah, bertakwa kepadanya. berharap kepadanya dengan pengharapan yang di sertai oleh baik persangka'an kepadanya.
seorang mukmin Rasa takut dan harapan nya kepada Allah ibaratkan dua sayap burung. selagi ia hidup di dunia maka kedua sayapnya harus seimbang. Oleh karena nya Takut kepada Allah tidak bermaksiat kepadanya, bertaqwa serta bermuroqabah dengan nya di samping itu ia harus mengharap Rahmat Allah, mengharap Ampunan dan keridha'an nya. jangan sampai sisi harapan ampunan Allah lebih mendominasi seraya berkata " Allah maha pengampun dan maha belas kasih" Sementara ia tetap melakukan perbuatan Maksiat.
Adapun orang yang Ahli lalai dan orang yang ahli mempercampuradukkan ketaatan dengan kemaksiatan maka sisi takut nya harus lebih kuat atau lebih mendominasi daripada sisi pengaharapan nya atas ampunan Allah. sehingga ia takut kepada Allah dan berwaspada atas perbuatan maksiat nya
dan bagi insan ketika mendekati kewafatan nya jika ia merasa dekat dengan kematian dan dekat dengan ajal nya. maka hendaklah rasa pengharapan Ampunan Allah lebih kuat di atas rasa takut nya. Sehingga ia mengharap Rahmat Allah percaya atas kemuliaan nya. mengharap Ampunan dan keridhaa nya. jangan Mati melainkan ia telah berbaik sangka kepada Allah.
Perbaikilah sangkaan mu kepada Allah yang maha agung niscaya kau jumpai Kabar gembira.




Friday, August 8, 2014

ZIKIR ITU CINTA

FADILAH - FADILAH DZIKIR 

Sungguh, manakala pengamalan
zikir telah meresap di dalam hati seorang
hamba Allah, maka buah zikir itu akan tampak
tanda-tandanya dalam setiap perbuatan dan
perkataannya.

Lidah orang ahli zikir tidak
mempercakapkan kecuali nama-Nya. Tubuh
mereka tidak bergerak kecuali untuk
menjalankan perintah-Nya, dan pikiran mereka
tidak berkembang menjadi tindakan kecuali
untuk-Nya. Kehidupan batin mereka bersih dari
kotoran. Kata-katanya bebas dari kebohongan,
kekejian, hasutan dan fitnah. Pikirannya
bening, bersinar dan memancarkan kebenaran
karena mendapat petunjuk dari Tuhan.

Pendeknya, lidah mereka mengutarakan apa
yang dikandung hati, dan hati mereka milik
rahasia batin, dan rahasia batin adalah milik
Allah.

Zikir yang dilakukan secara teratur akan
menuntun pelakunya senantiasa mampu
mengendalikan hati dan pikirannya, dapat
menjernihkan pikiran dan kesadaraanya untuk
memahami akan keberadaan dirinya.

Memang, melakukan zikir yang khusu’ dengan
penuh perasaan dan berkosentrasi pada Allah
tidaklah mudah. Tetapi dengan melakaknnya
secara teratur dan kesinambungan, tentu dapat
melatih pikiran seseorang untuk tertuju kepada
satu zikir titik tujuan yaitu Allah SWT. Karena
sesungguhnya ber mujahadah melalui dzikir
akan membikin hati dan pikiran seseorang tidak
menyimpang ingatan selain ingat pada Allah
semata. Itulah sebabnya, para sufi sangat
menyakini akan fadilah fadilah zikir, yang tak
terhingga banyaknya.

Diantaranya ialah :

Tidak akan disempitkan kehidupannya dan bisa
menjauhkan sifat kufur, memperbarui iman,
menjadi bukti kecintaan pada Allah,
mendekatkan diripadaNya , menjadi benteng
iman, menjauhkan sifat sifat kemunafikan,
membersihkan hati dari kecintaan terhadap
dunia, membukakan keajaiban hati, menjadi
pelupur duka dan lara serta menambah
khusyu’. Disamping itu masih banyak lagi
manfaat dzikir, seperti dijamin bahwa iman
dalam hati orang yang kekal dzikirnya menjadi
bercahaya, ia mudah menerima Nur (cahaya
Allah) dimudahkan dari segala kesukaran,
mudah menerima kebaikan dimana ia berada,
dimurahkan dan diberkahi rezekinya oleh Allah,
dikabulkan do’a-do’anya, dan Allah akan
meluluskan segala hajatnya.



Saturday, July 5, 2014

BERSYUKUR MENAMBAH NIKMAT

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s.: “Kasihanilah hamba-hamba-Ku yang mendapatkan cobaan dan keselamatan.”
“Bagaimana halnya dengan orang yang selamat?”
“Karena, setidaknya mereka bersyukur terhadap keselamatan yang telah Kuberikan padanya,” jawab Allah.

Allah SWT juga berfirman, “Jika kalian bersyukur, maka Aku (Allah) akan memberikan tambahan kenikmatan pada kalian.” (QS Ibrahim: 7)

BISIK-BISIK TENTANG CINTA

Sirri As-Saqathi mengatakan, “Siapa yang mencintai Allah, maka ia hidup. Siapa yang cenderung pada dunia, maka ia kurang waras. Orang tolol menjalani pagi dan sore harinya tanpa melakukan apa-apa. Sedangkan orang yang berakal senantiasa meneliti kekurangan-kekurangannya.”

Nabi juga pernah ditanya, “Apa amal yang paling utama?” Maka Nabi menjawab, “Ridha kepada Allah dan cinta kepada-Nya. “
Tentu kita adalah orang yang waras. Yang selalu menggunakan akal dan hati untuk melihat karunia dan cinta Allah yang begitu besar bagi kita. Demi cinta dan cinta-Nya, Allah menciptakan kita. Dia Maha Pencemburu ketika melihat kekasihnya pindah ke lain hati, atau lebih mencintai dunia semua daripada Tuhannya sendiri.

Ibrahim bin Khawwas mengatakan, “Cinta adalah terhapusnya keinginan dan terbakarnya sifat dan kebutuhan.”

Abu Yazid berkata, “Seorang pecinta tidak mencintai dunia maupun akhirat. Yang ia cintai hanyalah Yang Menguasai dunia dan akhirat.”

Sedangkan Asy-Syibli mengatakan, “Cinta adalah ketakjuban terhadap kenikmatan-Nya dan keheranan dalam mengagungkan-Nya.

Suatu saat Sahal At-Tustari ditanya tentang cinta, ia pun menjawab, “Cinta adalah kasih sayang hamba-Nya karena musyahadah-nya setelah ia memahami apa yang dikehendaki Allah.”

Semoga kita bisa mencinta Allah, menjadi kekasih-Nya, serta siap menerima limpahan cahaya cinta-Nya yang masuk ke relung hati kita masing-masing.


--Dikutip dari Al-Mahabbah karya Imam Al-Ghazali


Perhatian. Tulisan-tulisan di dalam blog ini, antaranya diambil di dalam page ‘Tasawuf Underground’ sila layari https://www.facebook.com/tasawufunderground dan sebahagian besar darinya adalah tulisan ku selaku penulis blog ini. Sekian Terima kasih. Semoga mendapat ilmu yang bermanfaat. Sayang dan cinta kerana Allah.

Pengertian Cinta

"..Sahabat. Aku menyadari bahwa, cinta membawa kelembutan dan keasyikan. Biar dalam keadaan sakit dan perit, perbuatan yang disandarkan kerana cinta bisa berbuah kemanisan yang tiada tara, merasa manis dalam kepahitan, merasa sejuk dalam kepanasan merasa damai dalam kegusaran..." Al-'Isyq



Perhatian. Tulisan-tulisan di dalam blog ini, antaranya diambil di dalam page ‘Tasawuf Underground’ sila layari https://www.facebook.com/tasawufunderground dan sebahagian besar darinya adalah tulisan ku selaku penulis blog ini. Sekian Terima kasih. Semoga mendapat ilmu yang bermanfaat. Sayang dan cinta kerana Allah.


Monday, June 30, 2014

AJARAN RIDHA RABI’AH ADAWIYAH

Seorang ulama salaf mengatakan, “Sungguh, apabila Allah telah membuat ketentuan di langit, maka Dia ingin agar penduduk bumi ridha dengan ketentuan-Nya tersebut.” Abu Darda juga menuturkan, “Titik puncak sebuah iman adalah sabar menghadapi apa yang Dia tetapkan dan ridha menerima takdir yang Dia tentukan.”

Sahabat Umar Bin Khattab r.a. mengatakan,”Aku nggak mau pusing dengan keadaanku di waktu pagi dan sore! Aku tak peduli, susah atau bahagia.”

Alkisah. Suatu hari Sofyan As-Tsawri berkata di dekat Rabi’ah Adawiyah, “Ya Allah, berikanlah ridha-Mu kepadaku!” Lalu, tiba-tiba Rabi’ah menegurnya, “Apa engkau tidak malu kepada Allah untuk meminta ridha-Nya, padahal engkau sendiri tidak ridha kepada-Nya.”

Maka, secara spontan, Sofyan As-Tsawri langsung menyebut, “Astagfirullah...” 
Melihat kejadian ini, Ja’far Ibn Sulaiman Ad-Dhibi bertanya kepada Rabi’ah Adawiyah, “Kapan seorang hamba dikatakan ridha kepada-Nya?”

Rabi’ah menjawab, “Ketika kebahagiaannya saat ditimpa musibah sama dengan kebahagiaannya saat diberi nikmat.”

--Dikutip dari Kitab Mahabbah karya Imam Al-Ghazali


JIWA HEWANI DAN JIWA RUHANI

“Orang yang memercayai Al-Quran dan Sunah sudah tidak asing lagi dengan konsep nikmat surga dan siksa neraka yang menanti di akhirat. Namun, ada hal penting yang sering mereka luputkan, yakni bahwa ada surga ruhani dan neraka ruhani. Mengenai surga ruhani, Allah Swt berfirman kepada Nabi-Nya, “Tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, dan takpernah terlintas dalam hati manusia, itulah nikmat yang disiapkan bagi orang yang bertakwa.” 

Betapa berbedanya Jiwa manusia dari jasad dan segenap anggotanya. Setiap anggota tubuh bisa rusak dan berhenti bekerja, tetapi kemandirian jiwa tak terusik. Kemudian, tubuh manusia juga akan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Tubuhnya di waktu bayi jauh berbeda dengan tubuhnya di masa tua. 

Namun, kepribadian manusia tetap sama, dulu maupun sekarang. Jadi, bisa dikatakan bahwa jiwa akan terus ada menyertai sifat-sifat esensialnya yang tak bergantung pada tubuh, seperti pengetahuan dan cinta kepada Allah. Inilah makna ayat Al-Quran, “Segala yang baik akan abadi.” 

Seperti juga pengetahuan, kebodohan pun akan abadi menyertai jiwa. Jadi, jika kau lebih memilih kebodohan ketimbang pengetahuan tentang Allah maka kebodohan itu akan menyertaimu di akhirat dalam wujud kegelapan jiwa dan penderitaan. Keadaan itulah yang dimaksudkan Al-Quran: “Orang yang buta di dunia ini akan buta di akhirat dan tersesat dari jalan yang lurus.” 

Mengapa jiwa manusia cenderung untuk kembali ke dunia yang lebih tinggi? Sebab, ia berasal dari sana dan pada dasarnya ia bersifat malakut. Ia dikirim ke dunia yang lebih rendah ini berlawanan dengan kehendaknya untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran, “Turunlah dari sini kamu semuanya, akan datang kepadamu perintah-perintah dari-Ku dan siapa yang mentaatinya tidak perlu takut dan tak perlu gelisah.” 

Dan ayat Al-Quran, “Aku tiupkan ke dalam diri manusia ruh-Ku,” juga menunjukkan asal samawi jiwa manusia. Jiwa hewani akan...



KEBAIKAN MENGIKUTI NABI SAW

Bila ingin mendapatkan seluruh kebaikan, berdoalah, "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar bisa mengikuti Rasul-Mu, baik dalam ucapan maupun tindakan."

Siapa yang memimpikan hal itu, hendaklah ia tidak menzalimi hamba-hamba Allah, baik berkaitan dengan kehormatan maupun nasab mereka. Dengan demikian, ia dapat bergegas menuju Allah. Jika tidak mengikuti jalan itu, ia akan terhalang seperti orang yang dililit banyak utang dan terus dikejar orang yang menagihnya.

Bayangkan jika kau diperlakukan khusus oleh raja dan berada di dekatnya, tetapi kemudian seseorang datang menagih utang kepadamu-meski jumlahnya sedikit-di hadapan raja. Tentu kedatangannya itu akan membuatmu terpojok dan merasa malu meski utangmu tidak seberapa.

Lalu bagaimana jika pada hari kiamat nanti kau datang sementara ratusan ribu orang menuntutmu lantaran kau mengambil hak-hak mereka? Bisa jadi ada orang yang mengejarmu karena uang mereka kau ambil, kehormatannya kau rusak, dan lain-lain. Bagaimana kira-kira keadaanmu?!

--Ibnu Atha'illah dalam Taj Al-'Arus


Sunday, June 29, 2014

JEJAK CINTA SEORANG HAMBA

Imam Abu Bakar Asy-Syibli menceritakan:
Aku berjumpa dengan seorang perempuan yang berasal dari Habsyah yang tampak linglung tak tentu arah. Dia berlari-lari dan berjalan cepat tak tahu tujuan.
Lalu, kukatakan kepadanya, “Wahai Ibu, kasihanilah dirimu!”
Tiba-tiba dia menjawab, “Huwa (Dia).”
“Darimana engkau sebenarnya?” tanyaku.
“Dari Huwa (Dia).”
“Engkau mau pergi kemana?”
“Pergi ke Dia.”
“Apa yang kau inginkan dari Dia?”
“Dia.”
Akhirnya, aku bertanya, “Berapa kali engkau menyebut Dia?”
“Lidahku tak pernah lelah menyebut Dia (Huwa) sampai aku bertemu dengan Dia,” jawabnya tegas.
Lalu, tiba-tiba dia bersenandung, 
“Kehormatan cintaku kepada-Mu tak tergantikan.
Hanya Engkau yang kutuju; tidak ada yang lainnya.
Aku tergila-gila kepada-Mu, meski mereka menganggapku sakit.
Kujawab bahwa sakit ini tak pernah lenyap dari diriku.”
Kemudian, Imam Abu Bakar Asy-Syibli mengatakan kepada perempuan itu: 
“Wahai hamba Allah, apakah yang engkau maksud dengan Dia (Huwa)? Apakah Allah?
Tiba-tiba, mendengar kata “Allah” disebut oleh Asy-Syibli di depannya, nafasnya langsung tersengal-sengal, lalu ia secara mengejutkan meninggal dunia sejurus setelah itu. 
Imam Abu Bakar Asy-Syibli pun bercerita bahwa ketika dirinya hendak mengurus jenazah wanita tersebut, tiba-tiba dia mendengar suara, “Wahai Asy-Syibli, barang siapa mabuk cinta kepada Kami, linglung mencari Kami, lalu terus berdzikir mengingat Kami, serta meninggal dengan nama Kami, biarkanlah dia kepada Kami! Pengurusan (jenazahnya) menjadi kewajiban Kami!”

Lalu, segera saja Asy-Syibli menoleh ke arah suara itu. “Aku menoleh ke sumber suara itu, tapi aku tak melihat siapa pun. Aku terhijab. Aku pun tak tahu apakah wanita tersebut diangkat atau dikubur. Wanita itu mendadak hilang. Semoga Allah mengampuninya.”

--Dikutip dari kitab Al-Qashd Al-Mujarrad fi Ma’rifat al-Ism Al-Mufrad karya Ibnu Atha’illah



REKAMAN TENTANG CINTA DARI HAKIM AT-TIRMIDZI

Sebagian ahli ibadah telah berhasil meninggalkan hawa nafsunya secara total. Ruh meraka telah terpikat dengan alam malakut. Mereka menikmati keindahan hidup. Melupakan segala kondisi yang terjadi di dunia, baik berupa kesulitan-kelapangan, kemuliaan-kehinaan, kenistaan-kenikmatan, dan panas-dingin kehidupan.
Semua kondisi ini pasti dialami mereka selama di dunia. Tapi, mereka bisa mencegahnya dengan cara tidak menyibukkan diri di dalamnya dan tidak meninggalkan tujuan yang ingin mereka capai.

Hawa nafsu mereka telah terkendali dari merasakan semua kesenangan itu. Bahkan, mereka mau memerangi segala hal demi mengecap kenikamatan dalam taqarrub kepada Allah SWT. Jadi, mereka mampu meredam gejolak hawa nafsu mereka demi menaati Allah.

Pada saat itulah tubuh mereka terasa ditarik ke alam malakut dan ruh mereka dibawa, sedangkan pandangan mereka menatap tajam kepada-Nya. Kalbu mereka menuju Raja Yang Mahatinggi. Kapan pun diseru, mereka akan memenuhi-Nya.
Hal ini bisa terjadi karena dalam diri mereka telah tertanam dan bersemayam rasa cinta kepada Allah SWT. Perasaan ini disebut cinta karena ia bermuara pada kalbu. Dan, kalbu merupakan pangkal segala gerak tubuh.

Hari-hari mereka dipenuhi dengan munajat kepada Allah. Di akhirat kelak, mereka hanya mengharapkan ampunan Allah dan surga-Nya. Di dalam surga, mereka hanya berharap bertemu dan melihat-Nya, serta mendengar firman-Nya dengan limpahan ridha dari-Nya.

Keridhaan Allah merupakan bagian terbesar yang begitu indah. Keridhaan Allah itu sudah cukup sebagai bentuk penghormatan untuk mereka.

Allah SWT berfirman,
“Berbahagialah! Ucapan (penghormatan)dari Tuhan yang Maha Penyayang.” (QS Yasin [36]:58). Saat berbicara, tidak ada penghalang antara mereka dan Allah SWT.
Semoga bermanfaat!

-- Disarikan dari kitab Manazil al-‘Ubbad min al-‘Ibadah, karya Imam Hakim At-Tirmidzi (W. 320 H).


SYAIR KEMATIAN


عَليَـــكَ بِتَـقـــوى الله ان كنـــتَ غــفــــلا يأتيــــك بالـــلأرزاق مـــن حيـث لا تـــــدري
فــكيـــف تـخــاف الفـقــــــر والله رازق فقـــد رزق الطيـــر و الحـــوط فــي البحـــــر
ومـن ظــن ان الـــرزق يأتـــــي بقـــــوة مـــــا أكل العـصفــور شيــئـــا مـــع النســــر
تــزول عــن الدنيــــا فانــك لا تـــــدري اذا جـنّ عليــك اللــيل هل تعيــش الى الفجــر
فكـم من صحيــح مات من غيـــر علــــة فكـــم مـن شقيـــم عــاش حيــنــا مــن الدهـــر
وكـم من فتى أمسـى و أصبــح ضــاحــكا و أكفـانـه في الغــيب تنســـج و هـو لا يــدري
فــمـــــن عــــاش ألــــــفـا او الــفيـــــــن فــلابــد مــــن يــو يســيـــــر الـــى الــقبـــــر

Hendaklah kamu bertakwa kepada allah disaat kamu lalai, 
Dzat yang telah melimpahkan rizki kepadamu dari arah yang tidak kamu ketahui
bagaimana kamu takut miskin padahal Allah maha pemberi rizki ,
sungguh telah dianuerahi rizki burung dan ikan dilautan
dan barang siapa yang menyangka bahwasannya rizki itu didapat dengan kekuatan 
sungguh tidak akan makan burung kecil bersama burung besar 
Kamu tergelincir di dunia sedang kamu tidak menyadarinya 
Jika gelap malam telah menyelimuti apakah kamu mengira bisa hidup sampai pagi 
Berapa banyak orang yang sehat meninggal tanpa sebab 
Berapa banyak orang yang sakit parah bisa hidup bertahun tahun lamanya
Berapa banyak para pemuda sore dn pagi harinya tertawa gembira 
Sedang kain kafannya di tempat lain sedang di rajut dan dia tidak menyadarinya
Maka barang siapa hidup seribu atau dua ribu tahun lamnya
Sungguh suatu hari nanti akan diantar keliang kuburnya