Sirri As-Saqathi mengatakan, “Siapa yang
mencintai Allah, maka ia hidup. Siapa yang cenderung pada dunia, maka ia kurang
waras. Orang tolol menjalani pagi dan sore harinya tanpa melakukan apa-apa.
Sedangkan orang yang berakal
senantiasa meneliti kekurangan-kekurangannya.”
Nabi juga pernah
ditanya, “Apa amal yang paling utama?” Maka Nabi menjawab, “Ridha kepada Allah
dan cinta kepada-Nya. “
Tentu kita
adalah orang yang waras. Yang selalu menggunakan akal dan hati untuk melihat
karunia dan cinta Allah yang begitu besar bagi kita. Demi cinta dan cinta-Nya,
Allah menciptakan kita. Dia Maha Pencemburu ketika melihat kekasihnya pindah ke
lain hati, atau lebih mencintai dunia semua daripada Tuhannya sendiri.
Ibrahim bin
Khawwas mengatakan, “Cinta adalah terhapusnya keinginan dan terbakarnya sifat
dan kebutuhan.”
Abu Yazid
berkata, “Seorang pecinta tidak mencintai dunia maupun akhirat. Yang ia cintai
hanyalah Yang Menguasai dunia dan akhirat.”
Sedangkan
Asy-Syibli mengatakan, “Cinta adalah ketakjuban terhadap kenikmatan-Nya dan
keheranan dalam mengagungkan-Nya.
Suatu saat Sahal
At-Tustari ditanya tentang cinta, ia pun menjawab, “Cinta adalah kasih sayang
hamba-Nya karena musyahadah-nya setelah ia memahami apa yang dikehendaki
Allah.”
Semoga kita bisa
mencinta Allah, menjadi kekasih-Nya, serta siap menerima limpahan cahaya
cinta-Nya yang masuk ke relung hati kita masing-masing.
--Dikutip dari
Al-Mahabbah karya Imam Al-Ghazali
Perhatian. Tulisan-tulisan di dalam blog ini, antaranya diambil di dalam page ‘Tasawuf Underground’ sila layari https://www.facebook.com/tasawufunderground dan sebahagian besar darinya adalah tulisan ku selaku penulis blog ini. Sekian Terima kasih. Semoga mendapat ilmu yang bermanfaat. Sayang dan cinta kerana Allah.
No comments:
Post a Comment