..:: Al-Quran:::..

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam... kerana diammu itu adalah salah satu bukti cintamu padanya...kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mahu merosak kesucian dan penjagaan hatinya.

-al-'Asyiq


قُلْ سِيْرُوا فِى الَأَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَأَ الخَلْقَ



" Tanda Kita kasih Kepada al-Qur'an Ialah Dengan Kita Membacanya, Beramal Dengannya, Memahami Tuntutan, Menjunjung Suruhan dan Meninggalkan Larangan-Nya.."

"...Sesungguhnya Allah Tidak Melihat Kepada Jasad dan Tidak Juga Kepada Rupa Paras Kamu, Tetapi Allah Taala Memandang Kepada Hati Kamu.." - Hadis Rasulullah SAW.

::..Baca dan Cintai al-Quran & Buku Demi RedhaNya Supaya Tergolong Dalam Orang-Orang Yang Berfikir..::

`::: HaDis :::


click to create your glitter text

Rasulullah SAW bersabda: " Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memberi kemudahan baginya menuju syurga.."

~ Mutiara kata al Hikmah ~

" Allah menurunkan rahmat ilmu melalui lapar dan berpuasa. Sebaliknya kejahilan terjadi akibat perut yang sentiasa kenyang."

Saturday, March 22, 2014

AHLI 'ILMU

Ahlul Ilmi (Para Ulama) telah sepakat Bahwa Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi para penuntut Ilmu dan bagi para muslim daripada mengatur Waktu nya.

dengan Mengatur waktu manusia dapat menyelesaikan pekerjaan yang besar dalam masa yang singkat, terutama bagi penuntut Ilmu, Jika ia mengatur waktu nya maka waktu itu menjadi berkat, sehingga ia dapat memetik faedah yang banyak, Banyak para penuntut tidak mengindahkan cara seperti ini, sehingga waktunya sia-sia dan terabaikan, masa umurnya sia-sia tidak memberikan manfaat.

Waktu itu adalah hal yang paling berharga yang di miliki oleh insan, jika waktu telah terlewatkan maka ia tak akan kembali lagi. Oleh itu gunakan Waktu dengan Taat kepada Allah niscaya engkau akan dapati Pahala nya di sisi Allah dengan pahala yang besar.

Waspadalah dengan kewaspadaan yang Penuh,menggunakan Waktu mu bermaksiat kepada Allah, menyelisih perintah nya, maka engkau menjadi celaka serta menyesal, akan datang kepada mu saat-saat yang di penuhi Oleh Dosa sebagai kerugian di hari kiamat kelak, saat itu engkau berharap seandai nya pada saat-saat itu di gunakan sebagai keta'atan.

Ketuklah hati sesorang dengan mengakatakn kepada nya, Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah sekejap dan sesaat.

barangsiapa yang hari-harinya di sibukkan dengan kebaikan maka ia akan berbuah kebaikan, Jika tidak maka ia akan di sibukkan dengan kerugian.

Raihlah kesempatan Waktu mu Maka Tuhan mu akan ridha kepadamu

9 JURUS SABAR DARI RASULULLAH

Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam an Nawawi mencantumkan 29 hadis yang memuat tentang kesabaran. Ilmu sabar yang diajarkan oleh Rasulullah SAW begitu banyak, baik yang dicontohkan melalui perkataan, perbuatan ataupun keputusan-keputusan beliau. Kita juga menjumpai 103 kali kata “sabar” disebut Allah dalam Al-Qur’an, baik berbentuk isim maupun fi’ilnya. Sabar merupakan bagian dari maqam tasawuf yang harus diamalkan bagi seorang salik. Hanya kekasih-kekasih Allah-lah yang memiliki sifat sabar dalam dirinya.

1. Tangkaplah cahaya Ilahi dengan kesabaran. Kesabaran bagi diri manusia merupakan “dhiya’ ” (cahaya yang amat terang). Karena dengan kesabaran inilah, seseorang akan mampu menyingkap kegelapan hidup di dunia. Rasulullah mengungkapkan, “…dan kesabaran merupakan cahaya yang terang…” (HR. Muslim).

2. Melatih kesabaran dalam jiwa secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan. Dan, yakinlah bahwa Allah selalu bersamamu! Rasulullah pernah menggambarkan: “…barang siapa yang mensabar-sabarkan diri (berusaha untuk sabar), maka Allah akan menjadikannya seorang yang sabar…” (HR. Bukhari). Allah SWT berfirman,“Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)

3. Mintalah kepada Allah agar Dia memberi kesabaran. Kesabaran merupakan anugerah Allah yang paling baik. Jadi, engkau harus meminta kepada-Nya. Tanpa anugerah-Nya, engkau tak pernah bisa bersabar dalam arti yang sesungguhnya. Rasulullah bersabda, “…dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (Muttafaqun Alaih)

4. Jadikan sifat sabar sebagai indentitas keimanan dan keislamanmu! Kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang mukmin yang dicintai Allah. Ajaklah kalbumu untuk meneguhkan keimanan bahwa kesabaran adalah harga mati kekuatan iman dalam dirimu! Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia mengatahui) bahwa hal tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut adalah baik baginya.” (HR. Muslim). Allah SWT berfirman, . “Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)

5. Yakinlah bahwa kesabaranmu akan membuahkan pahala surga. Anas bin Malik ra meriwayatkan,” Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan surga baginya’.” (HR. Bukhari)

6. Jadikan kisah para nabi sebagai teladan! Sabar merupakan sifat yang dimiliki oleh para nabi. Abdullan bin Mas’ud menuturkan,”Seakan-akan aku memandang Rasulullah SAW menceritakan salah seorang nabi, yang dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah, kemudia ia mengusap darah dari wajahnya seraya berkata, ‘Ya Allah ampunilah dosa kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” (HR. Bukhari). Allah SWT berfirman, “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka…” (Al-Ahqaf: 35)

7. Kuasailah dirimu sendiri! Ingatlah bahwa kesabaran merupakan ciri orang yang kuat. Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang memiliki jiwanya ketika marah.” (HR. Bukhari). Allah SWT berfirman, “…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Baqarah: 177)

8. Hapuslah dosamu dengan kesabaranmu! Ingatlah bahwa musibah, penderitaan dan cobaan yang engkau terima adalah cara Allah untuk menyucikan dirimu. Kesabaran juga dapat menghapuskan dosa yang pernah kita miliki. Abu Hurairah ra. Menuturkan bahwa Rasulullan SAW bersabda, “Tidaklah seorang Muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim)

9. Janganlah berputus asa! Harapan selalu ada hingga kematian tiba. Maka, kuatkan jiwamu dengan berdoa dan shalatmu! Karena doa adalah senjata paling dahsyat yang telah diwasiatkan Rasulullah baik orang yang beriman. Anas bin Malik ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah salah seorang diantara kalian mengangan-angankan datangnya kematian karena musibah yang menimpanya. Dan sekiranya ia memang harus mengharapkannya, hendaklah ia berdoa, ‘Ya Allah, teruskanlah hidupku ini sekiranya hidup itu lebih baik untukku. Dan wafatkanlah aku, sekiranya itu lebih baik bagiku.” (HR. Bukhari Muslim). Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 153)

DISPLIN DAN TELADAN BAGI ORANG YANG MENUJU JALAN CAHAYA

Sahabatku, Imam Al-Ghazali memberi nasihat bahwa jika kita telah menyadari kebebalan jiwa kita dan merasa sulit untuk mendisiplinkan diri, kita harus menyertai orang-orang yang terbiasa mempraktikkan muhasabah agar semangat dan kegairahan spiritualnya menulari kita.

Seorang wali biasa berkata, “Jika aku lalai mendisiplinkan diri, aku menatap Muhammad Ibn Wasi hanya dengan memandangnya. Gairah ruhaniku seketika itu bangkit, setidaknya untuk seminggu.”
Jika kita tidak bisa menemukan orang yang dapat diteladani, maka pelajarilah kehidupan para wali. Selain itu, kita harus mendorong jiwa agar tetap bersemangat. Lalu, katakan kepada jiwa kita: “Wahai jiwaku, kau anggap dirimu cerdas, dan kau marah jika disebut bodoh. Sebetulnya kau ini siapa? Kau siapkan pakaian untuk menutupi tubuh dari gigitan musim dingin, tetapi tak kausiapkan diri untuk akhirat.”

Katakan juga kepada jiwa:
“Sungguh, kau seperti seseorang yang, saat musim dingin berkata, ‘Aku tak akan memakai pakaian hangat. Aku percaya rahmat Tuhan akan melindungiku dari rasa dingin.’ Tapi ia lupa bahwa selain menciptakan dingin, Allah juga menunjukkai manusia cara membuat pakaian untuk melindungi diri darinya dan menyediakan bahan-bahan untuk pakaian itu.”

Katakan juga kepada jiwa:
“Ingatlah wahai jiwa! Kau dihukum di akhirat bukan karena Allah murka akibat ketidaktaatanmu; jangan pernah berpikir, ‘Bagaimana mungkin dosa-dosaku mengganggu Allah? Nafsumu sendirilah yang akan menyalakan kobaran neraka dalam dirimu! Tubuhmu sakit karena kau makan makanan yang tidak sehat, bukan karena dokter kesal karena kau melanggar nasihatnya!”
---Imam Al-Ghazali dalam Kimiya As-Sa’adah


TANDA KERIDHA'AN ALLAH TERHADAP HAMBA NYA

Di Antara Petunjuk Tuanku guru Mulia Al-habib zein - Semuga dengan Ilmu nya Allah anugerahi kemanfaatan Bagi kami-
Jika engkau hendak mengetahui apakah Allah ridha' kepada mu atau malah Murka ? Maka untuk mengetahui itu adalah dengan dua keadaan
1- lihatlah kepada posisi dan tempatmu di masyarakat, serta keadaan yang engkau alami.
-adakah engkau dalam keadaan taqarrub ( mendekati Allah)? adakah engkau ridha kepada Allah ? adakah engkau bertaqwa kepada Allah ? Adakah engkau bermuraqabah dengan Allah?
-Adakah engkau memberi kemanfaatan dan membantu sesama manusia?
-adakah engkau Taat kepada Allah dan Taat kepada Rasulullah?
-Adakah engkau berbakti/berbuat baik kepada kedua Orang tuamu, kerabat dan family mu ?.
- adakah engkau telah melaksanakan hak-hak tetanggamu ?
- adakah engkau menjaga shalat dan kewajiban lain (yg di fardhu kan)?
- adakah engkau menjaga Hati mu dari keiginan-keinginan jahat ?
-adakah engkau menjaga matamu dari melihat perkara Haram?
- adakah engkau menjaga Lisan mu dari berkata-kata maksiat dan jahat ?
- dakah amal perbuatan mu adalah dalam ketaatan kepada Allah dan bertaqarrub kepada Allah ?
- adakah pergaulan mu dengan manusia di ridhai oleh Allah?
- adakah engkau mengamalkan Ilmu dan beradab dengan adab-adab nya?
-adakah engkau mengikuti sunnah-sunnah Rasulillah dan menjadikan nya sebagai pedoman ?
Jika keadaan seperti itu maka ketahuilah bahwa Allah ridha kepadamu dan engkau berada dalam kehidupan yang bahagia
2. Lihatlah posisimu mu bersama dengan kedua orang tuamu, apakah mereka berdua ridha dan bangga kepada mu?
- adakah engkau berbakti kepada kedua orang tuamu ?
-adakah engkau bertatakrama dengan baik kepada keduanya?
-adakah engkau merendahkan diri d hadapan kedua nya?
- adakah engkau menaati nya?
- adakah engkau menyambung silaturrahim dengan keduanya?
- adakah engkau melaksanakan hak-hak kedua nya?
- adakah engkau melayani kedua nya?
- adakah engkau mendoakan keduanya?
- adakah engkau bersabar ke atas kedua orang tua sebagai bentuk kecintaan kepada kedua nya?
- adakah engkau meminta keidzinan dari kedua nya?
-adakah engkau mencium kedua tangan dan kaki kedua nya?
dalam sebuah Hadist Dari baginda Nabi shallahu alaihi wa sallam bersabda
الجنة تحت أقدام الأمهات
" Syurga berada di bawah telapak kaki Ibu"
hal ini bersesuaian dengan Hadist yang lain
رضا الله في رضا الوالدين وسخط الله في سخط الوالدين
" Sesungguhnya Ridha Allah itu berada dalam Ridha nya kedua orang Tua, dan murka Allah berada di dalam Murka kedua Orang tua"
Berkata Para Ahli ilmu.
bahwa amal perbuatan ta'at apapun yang di lakukan oleh manusia jika kedua orang tua nya tidak meridhai, maka Allah tak akan menerima amal nya, oleh itu jangan menyusahkan diri.
sebagaimana yang telah di sebutkan di dalam Hadist, bahwa seseorang datang kepada Rasulullah minta idzin untuk pergi berjihad. nabi bersabda, Adakah kamu masih mempunyai kedua orang tua ? ia menjawab, benar wahai Rasulullah. Rasulullah bersabda " pergilah kamu kepada kedua orang tua mu sebab dalam berbakti kepada kedua orang tua adalah juga ladang jihad, maka berjihadlah di sana "
beginilah wahai saudara dan saudariku, hakikat kedudukan dekat kepada Allah dan kedudukan Allah ridha kepada mu, Oleh itu kenali kedudukan mu.
bersikap lemah lembutlah kamu, jangan sampai hawa nafsumu, kedurhakaan mu, kekuatan dan pengetahuan mu menguasaimu, jangan sampai engkau mendhulukan pendapatmu, melainkan patahkan jiwamu dan menyelisihlah dari kemauan hawa nafsu mu, dan jadikan Hawa nafsu mu adalah menjadi mengikut dari apa yang telah di datangkan oleh baginda Nabi mu Sayyidina Muhammad shallahu alaihi wa sallam
Semuga Allah anugerahi kita taufiq dan menjadikan kita dari orang-orang yang ahli menerima Petunjuk, kebahagiaan dan keridha'an

Page Habib Zein bin Sumaith