"Orang yang
benar (Shiddiq) menghabiskan waktunya dengan memperbanyak amal ibadah dan
bersyukur kepada Allah, karena itulah satu-satunya pintu untuk mendekatkan diri
(taqarrub). Mereka terus beribadah dan bersyukur kepada Allah, serta patuh atas
segala perintah-Nya sebagai rasa syukur terhadap rahmat yang dikaruniakan Allah
kepada mereka.
Wahai
anak muda! Tidak ada
kejayaan untukmu sehingga kamu mendapatkan rahmat dari Allah, dimana dengan
rahmat itu kamu akan tenggelam dalam lautan kesadaran tauhid. Apabila kamu
berada di lautan tauhid itu, niscaya kamu tidak akan melihat, selain Allah
semata. Bagaimana Allah akan menyayangi orang-orang yang selalu gusar dan tidak
ridha dengan takdir-Nya, selalu bertengkar dan berkelahi tentang ketetapan-Nya?
Cinta, rindu dan taqarrub itu tidak akan
tercapai selagi orang itu tidak ridha dan tidak senang dengan takdir-Nya.
Jika kita benar-benar mencintai Allah, tentu
kita tak akan merasa sakit dan sengsara ketika Dia menakdirkan kesengsaraan dan
kedukaan terhadap kita. Apabila cinta dan rindu benar-benar menyelubungi diri
kita, segala prasangka, keraguan, dan ketidaksetiaan akan sirna dari jiwa
kita."
---Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Sirr
Al-Asrar fi ma Yahtaj ilaihi al-Abrar.
Admin : Kupasan yang diambil dari Kitab-kitab muktabar Ulamak (yang bertaqwa semoga Allah merahmati mereka) adalah diambil dari page Tasawuf Underground. Anda bisa klik pada facebook. Tasawuf Underground. Selamat Membaca dan menyelam cinta!
No comments:
Post a Comment