Ingin saja ku cantas bunga itu
Jika ia bakal beracun
Biarkan derita setia
Harapan agar mendapat tempat
Untuk berada di dalam pandanganNya
Derita cinta sementara
Di Akhirat itulah selamanya
Aku tidak melihat nyata
Roh telah mendahului pertemuan
Melebihi pantasnya jasad yang sedar
Cinta itu satu keanehan
Bukan dipaksa dan bukan memaksa
Malah menjalar segenap ruang pelusuk lingkaran
Halusnya bagai desiran melembut dingin
Telah semakin terpenuhi
Dengan lembaran cinta
Semakin dibiar semakin tumbuh meninggi
Tidak dicantas
Malah seperti dibaja
Ia mekar bertambah subur
Seperti menanam benih pada ladang yang subur
Sedang ia tertanam
Tidak menggunakan kudrat insan
Hanya Dia yang berkuasa
Menghadiahkan rasa itu
Mekar dan mewangi
Derita itu kian dirasai
Bila cinta kian membara
Kerna Kapal tanpa pelabuhan
Ibarat pelayaran tiada henti
Melebihi peritnya hidup berjalan tiada henti
Namun walau kematian menjadi taruhan
Segala cinta yang tersemai hanya sebuah rahsia
Mempertaruhkan cinta Rabb Tuhan yang Maha Esa
Relaku Membisu
Hanya kepadaNya!
No comments:
Post a Comment