
Akhirat
Wahai adik yang ku sayangi
Dirimu bagaikan mutiara bersinar
Berharga dan bernilai di mataku
Kerna kau seorang umat
Bakal menjadi wira Islam
Sebagai saudaraku
Wahai adik yang ku sayangi
Dirimu begitu berharga
Di mana letaknya kamu
Di mana berjalannya kamu
Aku ingin tahu
Aku bimbang dirimu tidak keruan di pertengahan perjalanan
Kerna aku sudi menghulurkan bantuanku
Semampu aku kudrat yang dikurnia
Wahai adik yang ku sayangi
Kita di dunia ia amat singkat
Jangan kau leka dengan permainan
Yang bisa menghinakan kemuliaan
Yang bisa mengotorkan kesucian
Kau berasal dari kain putih
Jangan kau hitamkan dengan arang dunia
Wahai adik yang ku sayangi
Letaklah agama setinggi
Darjatmu hanya di sisi Allah
Tiada manusia bisa memuliakan sesama hamba
Aku bukanlah pengamal agama sesempurna umat
Malah mugnkin lebih rendah dari hamba selainya
Namun aku berpesan kita sama menuju kebaikan
Kerna aku akan bisa lebih ingat tentang ini
Wahai adik yang ku sayangi
Dirimu adalah pelapis umat mendatang
Bukanlah pewaris harta dunia yang tidak kehabisan
Tetapi ilmu, iman dan amal
Agar kamu mendapat pedoman Tuhan
Wahai adik yang ku sayangi
Berkatnya manusia tika hatinya bersama Tuhan
Genggamlah cinta demi mendapat redha-Nya
Itulah matlamat besar kita
Wahai adik yang ku sayangi
Aku begitu mencintai kamu
Terimalah kata-kata ini
Walau aku hanya pepasir di tepian kejernihan lautan
Namun aku ingin setingginya
Terbang bersama angin menuju pulau perhentian
Di sebuah dermaga akhir kita semua
Menuju Akhirat!
Hasil Pena,
Cahaya Rindu
UniSZA, Kuala Terengganu.
No comments:
Post a Comment