Ahlul Ilmi (Para Ulama) telah sepakat Bahwa Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi para penuntut Ilmu dan bagi para muslim daripada mengatur Waktu nya.
dengan Mengatur waktu manusia dapat menyelesaikan pekerjaan yang besar dalam masa yang singkat, terutama bagi penuntut Ilmu, Jika ia mengatur waktu nya maka waktu itu menjadi berkat, sehingga ia dapat memetik faedah yang banyak, Banyak para penuntut tidak mengindahkan cara seperti ini, sehingga waktunya sia-sia dan terabaikan, masa umurnya sia-sia tidak memberikan manfaat.
Waktu itu adalah hal yang paling berharga yang di miliki oleh insan, jika waktu telah terlewatkan maka ia tak akan kembali lagi. Oleh itu gunakan Waktu dengan Taat kepada Allah niscaya engkau akan dapati Pahala nya di sisi Allah dengan pahala yang besar.
Waspadalah dengan kewaspadaan yang Penuh,menggunakan Waktu mu bermaksiat kepada Allah, menyelisih perintah nya, maka engkau menjadi celaka serta menyesal, akan datang kepada mu saat-saat yang di penuhi Oleh Dosa sebagai kerugian di hari kiamat kelak, saat itu engkau berharap seandai nya pada saat-saat itu di gunakan sebagai keta'atan.
Ketuklah hati sesorang dengan mengakatakn kepada nya, Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah sekejap dan sesaat.
barangsiapa yang hari-harinya di sibukkan dengan kebaikan maka ia akan berbuah kebaikan, Jika tidak maka ia akan di sibukkan dengan kerugian.
Raihlah kesempatan Waktu mu Maka Tuhan mu akan ridha kepadamu
Aku, Buku & Cinta ... Aku mencintai Ilmu, tetapi tidak pantas bagi ku pada mencapai gelaran Pencinta Ilmu, namun tetap jua ku ingin menunututnya demi Redha-Nya Tuhan yang memiliki pada tiap-tiap sesuatu..supaya mendapat keberkatan Kerana Aku hanya berhajat kepada-Nya.. Jom Bermusafir Bersama saya! ~ Al Faqiratu illallah Taala Al Kabir
..:: Al-Quran:::..
Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam... kerana diammu itu adalah salah satu bukti cintamu padanya...kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mahu merosak kesucian dan penjagaan hatinya.
-al-'Asyiq
قُلْ سِيْرُوا فِى الَأَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَأَ الخَلْقَ
"...Sesungguhnya Allah Tidak Melihat Kepada Jasad dan Tidak Juga Kepada Rupa Paras Kamu, Tetapi Allah Taala Memandang Kepada Hati Kamu.." - Hadis Rasulullah SAW.
::..Baca dan Cintai al-Quran & Buku Demi RedhaNya Supaya Tergolong Dalam Orang-Orang Yang Berfikir..::
`::: HaDis :::
click to create your glitter text
Rasulullah SAW bersabda: " Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memberi kemudahan baginya menuju syurga.."
~ Mutiara kata al Hikmah ~
" Allah menurunkan rahmat ilmu melalui lapar dan berpuasa. Sebaliknya kejahilan terjadi akibat perut yang sentiasa kenyang."
Saturday, March 22, 2014
9 JURUS SABAR DARI RASULULLAH
Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam an Nawawi mencantumkan 29 hadis yang memuat tentang kesabaran. Ilmu sabar yang diajarkan oleh Rasulullah SAW begitu banyak, baik yang dicontohkan melalui perkataan, perbuatan ataupun keputusan-keputusan beliau. Kita juga menjumpai 103 kali kata “sabar” disebut Allah dalam Al-Qur’an, baik berbentuk isim maupun fi’ilnya. Sabar merupakan bagian dari maqam tasawuf yang harus diamalkan bagi seorang salik. Hanya kekasih-kekasih Allah-lah yang memiliki sifat sabar dalam dirinya.
1. Tangkaplah cahaya Ilahi dengan kesabaran. Kesabaran bagi diri manusia merupakan “dhiya’ ” (cahaya yang amat terang). Karena dengan kesabaran inilah, seseorang akan mampu menyingkap kegelapan hidup di dunia. Rasulullah mengungkapkan, “…dan kesabaran merupakan cahaya yang terang…” (HR. Muslim).
2. Melatih kesabaran dalam jiwa secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan. Dan, yakinlah bahwa Allah selalu bersamamu! Rasulullah pernah menggambarkan: “…barang siapa yang mensabar-sabarkan diri (berusaha untuk sabar), maka Allah akan menjadikannya seorang yang sabar…” (HR. Bukhari). Allah SWT berfirman,“Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)
3. Mintalah kepada Allah agar Dia memberi kesabaran. Kesabaran merupakan anugerah Allah yang paling baik. Jadi, engkau harus meminta kepada-Nya. Tanpa anugerah-Nya, engkau tak pernah bisa bersabar dalam arti yang sesungguhnya. Rasulullah bersabda, “…dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (Muttafaqun Alaih)
4. Jadikan sifat sabar sebagai indentitas keimanan dan keislamanmu! Kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang mukmin yang dicintai Allah. Ajaklah kalbumu untuk meneguhkan keimanan bahwa kesabaran adalah harga mati kekuatan iman dalam dirimu! Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia mengatahui) bahwa hal tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut adalah baik baginya.” (HR. Muslim). Allah SWT berfirman, . “Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)
5. Yakinlah bahwa kesabaranmu akan membuahkan pahala surga. Anas bin Malik ra meriwayatkan,” Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan surga baginya’.” (HR. Bukhari)
6. Jadikan kisah para nabi sebagai teladan! Sabar merupakan sifat yang dimiliki oleh para nabi. Abdullan bin Mas’ud menuturkan,”Seakan-akan aku memandang Rasulullah SAW menceritakan salah seorang nabi, yang dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah, kemudia ia mengusap darah dari wajahnya seraya berkata, ‘Ya Allah ampunilah dosa kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” (HR. Bukhari). Allah SWT berfirman, “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka…” (Al-Ahqaf: 35)
7. Kuasailah dirimu sendiri! Ingatlah bahwa kesabaran merupakan ciri orang yang kuat. Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang memiliki jiwanya ketika marah.” (HR. Bukhari). Allah SWT berfirman, “…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Baqarah: 177)
8. Hapuslah dosamu dengan kesabaranmu! Ingatlah bahwa musibah, penderitaan dan cobaan yang engkau terima adalah cara Allah untuk menyucikan dirimu. Kesabaran juga dapat menghapuskan dosa yang pernah kita miliki. Abu Hurairah ra. Menuturkan bahwa Rasulullan SAW bersabda, “Tidaklah seorang Muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim)
9. Janganlah berputus asa! Harapan selalu ada hingga kematian tiba. Maka, kuatkan jiwamu dengan berdoa dan shalatmu! Karena doa adalah senjata paling dahsyat yang telah diwasiatkan Rasulullah baik orang yang beriman. Anas bin Malik ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah salah seorang diantara kalian mengangan-angankan datangnya kematian karena musibah yang menimpanya. Dan sekiranya ia memang harus mengharapkannya, hendaklah ia berdoa, ‘Ya Allah, teruskanlah hidupku ini sekiranya hidup itu lebih baik untukku. Dan wafatkanlah aku, sekiranya itu lebih baik bagiku.” (HR. Bukhari Muslim). Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 153)
1. Tangkaplah cahaya Ilahi dengan kesabaran. Kesabaran bagi diri manusia merupakan “dhiya’ ” (cahaya yang amat terang). Karena dengan kesabaran inilah, seseorang akan mampu menyingkap kegelapan hidup di dunia. Rasulullah mengungkapkan, “…dan kesabaran merupakan cahaya yang terang…” (HR. Muslim).
2. Melatih kesabaran dalam jiwa secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan. Dan, yakinlah bahwa Allah selalu bersamamu! Rasulullah pernah menggambarkan: “…barang siapa yang mensabar-sabarkan diri (berusaha untuk sabar), maka Allah akan menjadikannya seorang yang sabar…” (HR. Bukhari). Allah SWT berfirman,“Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)
3. Mintalah kepada Allah agar Dia memberi kesabaran. Kesabaran merupakan anugerah Allah yang paling baik. Jadi, engkau harus meminta kepada-Nya. Tanpa anugerah-Nya, engkau tak pernah bisa bersabar dalam arti yang sesungguhnya. Rasulullah bersabda, “…dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (Muttafaqun Alaih)
4. Jadikan sifat sabar sebagai indentitas keimanan dan keislamanmu! Kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang mukmin yang dicintai Allah. Ajaklah kalbumu untuk meneguhkan keimanan bahwa kesabaran adalah harga mati kekuatan iman dalam dirimu! Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia mengatahui) bahwa hal tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut adalah baik baginya.” (HR. Muslim). Allah SWT berfirman, . “Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)
5. Yakinlah bahwa kesabaranmu akan membuahkan pahala surga. Anas bin Malik ra meriwayatkan,” Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan surga baginya’.” (HR. Bukhari)
6. Jadikan kisah para nabi sebagai teladan! Sabar merupakan sifat yang dimiliki oleh para nabi. Abdullan bin Mas’ud menuturkan,”Seakan-akan aku memandang Rasulullah SAW menceritakan salah seorang nabi, yang dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah, kemudia ia mengusap darah dari wajahnya seraya berkata, ‘Ya Allah ampunilah dosa kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” (HR. Bukhari). Allah SWT berfirman, “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka…” (Al-Ahqaf: 35)
7. Kuasailah dirimu sendiri! Ingatlah bahwa kesabaran merupakan ciri orang yang kuat. Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang memiliki jiwanya ketika marah.” (HR. Bukhari). Allah SWT berfirman, “…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Baqarah: 177)
8. Hapuslah dosamu dengan kesabaranmu! Ingatlah bahwa musibah, penderitaan dan cobaan yang engkau terima adalah cara Allah untuk menyucikan dirimu. Kesabaran juga dapat menghapuskan dosa yang pernah kita miliki. Abu Hurairah ra. Menuturkan bahwa Rasulullan SAW bersabda, “Tidaklah seorang Muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim)
9. Janganlah berputus asa! Harapan selalu ada hingga kematian tiba. Maka, kuatkan jiwamu dengan berdoa dan shalatmu! Karena doa adalah senjata paling dahsyat yang telah diwasiatkan Rasulullah baik orang yang beriman. Anas bin Malik ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah salah seorang diantara kalian mengangan-angankan datangnya kematian karena musibah yang menimpanya. Dan sekiranya ia memang harus mengharapkannya, hendaklah ia berdoa, ‘Ya Allah, teruskanlah hidupku ini sekiranya hidup itu lebih baik untukku. Dan wafatkanlah aku, sekiranya itu lebih baik bagiku.” (HR. Bukhari Muslim). Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 153)
DISPLIN DAN TELADAN BAGI ORANG YANG MENUJU JALAN CAHAYA
Sahabatku, Imam Al-Ghazali memberi nasihat bahwa jika kita telah menyadari kebebalan jiwa kita dan merasa sulit untuk mendisiplinkan diri, kita harus menyertai orang-orang yang terbiasa mempraktikkan muhasabah agar semangat dan kegairahan spiritualnya menulari kita.
Seorang wali biasa berkata, “Jika aku lalai mendisiplinkan diri, aku menatap Muhammad Ibn Wasi hanya dengan memandangnya. Gairah ruhaniku seketika itu bangkit, setidaknya untuk seminggu.”
Jika kita tidak bisa menemukan orang yang dapat diteladani, maka pelajarilah kehidupan para wali. Selain itu, kita harus mendorong jiwa agar tetap bersemangat. Lalu, katakan kepada jiwa kita: “Wahai jiwaku, kau anggap dirimu cerdas, dan kau marah jika disebut bodoh. Sebetulnya kau ini siapa? Kau siapkan pakaian untuk menutupi tubuh dari gigitan musim dingin, tetapi tak kausiapkan diri untuk akhirat.”
Katakan juga kepada jiwa:
“Sungguh, kau seperti seseorang yang, saat musim dingin berkata, ‘Aku tak akan memakai pakaian hangat. Aku percaya rahmat Tuhan akan melindungiku dari rasa dingin.’ Tapi ia lupa bahwa selain menciptakan dingin, Allah juga menunjukkai manusia cara membuat pakaian untuk melindungi diri darinya dan menyediakan bahan-bahan untuk pakaian itu.”
Katakan juga kepada jiwa:
“Ingatlah wahai jiwa! Kau dihukum di akhirat bukan karena Allah murka akibat ketidaktaatanmu; jangan pernah berpikir, ‘Bagaimana mungkin dosa-dosaku mengganggu Allah? Nafsumu sendirilah yang akan menyalakan kobaran neraka dalam dirimu! Tubuhmu sakit karena kau makan makanan yang tidak sehat, bukan karena dokter kesal karena kau melanggar nasihatnya!”
---Imam Al-Ghazali dalam Kimiya As-Sa’adah
TANDA KERIDHA'AN ALLAH TERHADAP HAMBA NYA
Di Antara Petunjuk Tuanku guru Mulia Al-habib zein - Semuga dengan Ilmu nya Allah anugerahi kemanfaatan Bagi kami-
Jika engkau hendak mengetahui apakah Allah ridha' kepada mu atau malah Murka ? Maka untuk mengetahui itu adalah dengan dua keadaan
1- lihatlah kepada posisi dan tempatmu di masyarakat, serta keadaan yang engkau alami.
1- lihatlah kepada posisi dan tempatmu di masyarakat, serta keadaan yang engkau alami.
-adakah engkau dalam keadaan taqarrub ( mendekati Allah)? adakah engkau ridha kepada Allah ? adakah engkau bertaqwa kepada Allah ? Adakah engkau bermuraqabah dengan Allah?
-Adakah engkau memberi kemanfaatan dan membantu sesama manusia?
-adakah engkau Taat kepada Allah dan Taat kepada Rasulullah?
-Adakah engkau berbakti/berbuat baik kepada kedua Orang tuamu, kerabat dan family mu ?.
- adakah engkau telah melaksanakan hak-hak tetanggamu ?
- adakah engkau menjaga shalat dan kewajiban lain (yg di fardhu kan)?
- adakah engkau menjaga Hati mu dari keiginan-keinginan jahat ?
-adakah engkau menjaga matamu dari melihat perkara Haram?
- adakah engkau menjaga Lisan mu dari berkata-kata maksiat dan jahat ?
- dakah amal perbuatan mu adalah dalam ketaatan kepada Allah dan bertaqarrub kepada Allah ?
- adakah pergaulan mu dengan manusia di ridhai oleh Allah?
- adakah engkau mengamalkan Ilmu dan beradab dengan adab-adab nya?
-adakah engkau mengikuti sunnah-sunnah Rasulillah dan menjadikan nya sebagai pedoman ?
-Adakah engkau memberi kemanfaatan dan membantu sesama manusia?
-adakah engkau Taat kepada Allah dan Taat kepada Rasulullah?
-Adakah engkau berbakti/berbuat baik kepada kedua Orang tuamu, kerabat dan family mu ?.
- adakah engkau telah melaksanakan hak-hak tetanggamu ?
- adakah engkau menjaga shalat dan kewajiban lain (yg di fardhu kan)?
- adakah engkau menjaga Hati mu dari keiginan-keinginan jahat ?
-adakah engkau menjaga matamu dari melihat perkara Haram?
- adakah engkau menjaga Lisan mu dari berkata-kata maksiat dan jahat ?
- dakah amal perbuatan mu adalah dalam ketaatan kepada Allah dan bertaqarrub kepada Allah ?
- adakah pergaulan mu dengan manusia di ridhai oleh Allah?
- adakah engkau mengamalkan Ilmu dan beradab dengan adab-adab nya?
-adakah engkau mengikuti sunnah-sunnah Rasulillah dan menjadikan nya sebagai pedoman ?
Jika keadaan seperti itu maka ketahuilah bahwa Allah ridha kepadamu dan engkau berada dalam kehidupan yang bahagia
2. Lihatlah posisimu mu bersama dengan kedua orang tuamu, apakah mereka berdua ridha dan bangga kepada mu?
- adakah engkau berbakti kepada kedua orang tuamu ?
-adakah engkau bertatakrama dengan baik kepada keduanya?
-adakah engkau merendahkan diri d hadapan kedua nya?
- adakah engkau menaati nya?
- adakah engkau menyambung silaturrahim dengan keduanya?
- adakah engkau melaksanakan hak-hak kedua nya?
- adakah engkau melayani kedua nya?
- adakah engkau mendoakan keduanya?
- adakah engkau bersabar ke atas kedua orang tua sebagai bentuk kecintaan kepada kedua nya?
- adakah engkau meminta keidzinan dari kedua nya?
-adakah engkau mencium kedua tangan dan kaki kedua nya?
-adakah engkau bertatakrama dengan baik kepada keduanya?
-adakah engkau merendahkan diri d hadapan kedua nya?
- adakah engkau menaati nya?
- adakah engkau menyambung silaturrahim dengan keduanya?
- adakah engkau melaksanakan hak-hak kedua nya?
- adakah engkau melayani kedua nya?
- adakah engkau mendoakan keduanya?
- adakah engkau bersabar ke atas kedua orang tua sebagai bentuk kecintaan kepada kedua nya?
- adakah engkau meminta keidzinan dari kedua nya?
-adakah engkau mencium kedua tangan dan kaki kedua nya?
dalam sebuah Hadist Dari baginda Nabi shallahu alaihi wa sallam bersabda
الجنة تحت أقدام الأمهات
" Syurga berada di bawah telapak kaki Ibu"
hal ini bersesuaian dengan Hadist yang lain
رضا الله في رضا الوالدين وسخط الله في سخط الوالدين
" Sesungguhnya Ridha Allah itu berada dalam Ridha nya kedua orang Tua, dan murka Allah berada di dalam Murka kedua Orang tua"
Berkata Para Ahli ilmu.
bahwa amal perbuatan ta'at apapun yang di lakukan oleh manusia jika kedua orang tua nya tidak meridhai, maka Allah tak akan menerima amal nya, oleh itu jangan menyusahkan diri.
bahwa amal perbuatan ta'at apapun yang di lakukan oleh manusia jika kedua orang tua nya tidak meridhai, maka Allah tak akan menerima amal nya, oleh itu jangan menyusahkan diri.
sebagaimana yang telah di sebutkan di dalam Hadist, bahwa seseorang datang kepada Rasulullah minta idzin untuk pergi berjihad. nabi bersabda, Adakah kamu masih mempunyai kedua orang tua ? ia menjawab, benar wahai Rasulullah. Rasulullah bersabda " pergilah kamu kepada kedua orang tua mu sebab dalam berbakti kepada kedua orang tua adalah juga ladang jihad, maka berjihadlah di sana "
beginilah wahai saudara dan saudariku, hakikat kedudukan dekat kepada Allah dan kedudukan Allah ridha kepada mu, Oleh itu kenali kedudukan mu.
bersikap lemah lembutlah kamu, jangan sampai hawa nafsumu, kedurhakaan mu, kekuatan dan pengetahuan mu menguasaimu, jangan sampai engkau mendhulukan pendapatmu, melainkan patahkan jiwamu dan menyelisihlah dari kemauan hawa nafsu mu, dan jadikan Hawa nafsu mu adalah menjadi mengikut dari apa yang telah di datangkan oleh baginda Nabi mu Sayyidina Muhammad shallahu alaihi wa sallam
bersikap lemah lembutlah kamu, jangan sampai hawa nafsumu, kedurhakaan mu, kekuatan dan pengetahuan mu menguasaimu, jangan sampai engkau mendhulukan pendapatmu, melainkan patahkan jiwamu dan menyelisihlah dari kemauan hawa nafsu mu, dan jadikan Hawa nafsu mu adalah menjadi mengikut dari apa yang telah di datangkan oleh baginda Nabi mu Sayyidina Muhammad shallahu alaihi wa sallam
Semuga Allah anugerahi kita taufiq dan menjadikan kita dari orang-orang yang ahli menerima Petunjuk, kebahagiaan dan keridha'an
Page Habib Zein bin Sumaith
Wednesday, February 19, 2014
MARAH HANYA KERANA ALLAH
Berkata para Ulama' yang ahli ilmu dan ahli pengetahuan sebagaimana yang di kutip dari perkataan Para ulama dan para ahli bijak.
sesungguhnya Marah adalah dari setan, marah akan menarik , terjatuh kepada akibat yang buruk yaitu perbuatan-perbuatan maksiat dan dosa serta perbuatan yang Buruk, dan menarik kepada setiap perkara yang membuat Allah Murka.
sebaik-baiknya manusia adalah : Orang yang tidak cepat marah dan cepat reda marah nya. Jika ia marah maka ia tidak marah melainkan jarang sekali, serta tidak cepat-cepat marah melainkan segera mengampuni dan memaafkan, hatinya sehat.
seburuk-buruknya manusia, adalah orang yang cepat marah dan lambat reda, ia marah dengan cepat . wajahnya memerah, mencaci, melaknat -Wal iyadzu billah-, bahkan terkadang memukul, namun ia tak bertaubat dan tidak kembali kecuali setelah masa yang sangat lama, tidak memaafkan kecuali jika di paksa, dia dengki dan benci kepada mu
sebagaimana yang telah di katakan : sesungguhnya marah adalah potongan dari api, orang yang marah maka segala perbuatan nya menjadi salah. sebagaimana yang di katakan oleh ulama'
إذا أردت أن تنظر إلى صورة الشيطان فانظر إلى صورة الغضبان
jika engkau ingin melihat bentuk setan maka lihatlah rupa nya orang yang sedang marah.
beginilah keadaan sebagian manusia di zaman sekarang sebagaimana yang kita lihat dan kita saksikan, oleh itu maka Takulah kepada Allah. mereka menjadi marah hanya karena perkara yang sepele, yang tidak seharus nya dan tak patut untuk marah. terkadang mereka marah hanya karena demi syahwat, dunia dan kelezatan, kita jumpai mereka mengenderang perang kepada manusia, mencaci, melaknat dan lain sebagai nya dari sifat-sifat setan yang sangat buruk.
Atau jika salah satu sedikit lalai terhadap hak-hak nya terlebih kepada isteri maka kita jumpai ia segera mencaci, memaki dan melaknat. wal iyadzu billah. bahkan bisa sampai memukul dan menyakiti, Wala haula wala quata illa billah.
dan mereka tidak marah atas perkara akhirat, jika ia mensia-siakan atau anak-anak mereka mensia-siakan perkara akhirat. terkadang putra dan putri nya meninggalkan shalat atau melakukan perbuatan yang haram atau menyelisih ajaran islam, engkau jumpai mereka malah tertawa-tawa dan tidak marah sekalipun terhadap hal yang demikian padahal yang seperti itu adalah berhak untuk marah karena Allah ta'ala. malah mereka berkata " Anak-anak kami adalah bebas terhadap apa yang mereka lakukan. - atau dengan alasan -kami tak mampu mengawal mereka- atau yang lebih parah mereka menjawab, ini adalah perkara yang biasa.
Orang-orang ini harus Tahu, bahwa sesungguhnya Murka Allah adalah lebih dahsyat di karenakan kelalaian mereka dalam perintah-perintah Allah dan kelalaian mereka dalam mendidik dan mengajari anak-anak nya , anak-anak nya akan menjadi bencana dan petaka, menjadi cela keatas mereka, dan Allah akan meminta pertanggung jawaban mereka kelak di hari kiamat, dengan pertanyaan yang teramat dahsyat dan siksa yang teramat pedih. sebgaimana yang telah di sebutkan di dalam Hadist.
كلكم راعٍ و كلكم مسؤلٌ عن رعيته
setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang orang yang dipimpinnya
hal yang pantas adalah marah karena Allah, Adalah jika perintah-perintah Allah, ajaran agama nya, dan apa yang telah di datangkan Oleh nabi nya Al-musthafa, sebagai Rahmat bagi Alam semesta shalawatullahi wa salamaamuhu Alaihi di langgar.
Obat marah adalah. Berdiri dari tempat duduk mu dan pindah ke tempat yang lain dan rubah posisi tempat mu. Basuh mukamu dengan air, sebab Marah adalah api dan api tidak dapat di padamkan kecuali dengan air. jangan menyebut nama Allah pada saat dalam keadaan marah, kemungkian ia tidak tahu dari apa yang ia katakan, bersegeralah mema'afkan dan mengampuni, ingatlah firman Allah.
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.sebagaimana yang di sebutkan di dalam sebuah hadist yang telah di tuturkan oleh Imam nawawi dalam kitab Arabain nawawi.
أن رجلاً جاء إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال له : أوصني يا رسول الله ، قال : لا تغضب فردد مراراً قال : لا تغضب
salah seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
Berilah wasiat kepadaku.' Nabi bersabda:'Jangan marah.'Maka beliau mengulang-ulang:'Jangan marah' .
Ambillah nasihat itu, fahamilah, luruskan bila ada yang salah, semuga Allah anugerahi kalian Taufik.
JAGALAH NIKMAT ALLAH
Diambil daripada page : Al Habib Zein bin Sumaith
di ceritakan :
ketika Al-imam As-syeikh Ahmad Ar-ramli wafat, berdirilah anak nya yaitu Muhammad Ar-ramli, dan berkata di hadapan Manusia.
" Saksikanlah bahwa Ayahku ini wafat sungguh beliau tidak pernah menyakiti orang-orang muslim baik itu dengan lisan maupun dengan tangan nya.
berkata Ahlul ilmi :
beliau di mulyakan di karenakan kebajikan pekerti yang baik dan keutamaan, sehingga beliau meninggalkan dunia dalam keadaan tidak pernah menyakiti seorangpun. hal inilah hakikat Iman dan hakikat perangai seorang tokoh yang di mulyakan. Oleh itu jagalah anggota tubuh mu dari menyekiti seseorang , jagalah tangan mu jangan sampai menyakiti atau memukul seorang muslim.
jagalah kaki mu jangan sampai berjalan menuju kepada perkara haram, atau menyakiti seseorang.
jagalah matamu dari melihat perkara yang di haramkan Allah.
jagalah Lidah mu dari mencaci , mengumpat, dan menyakiti seorang muslim.
Jagalah telingamu dari mendengarkan Musik dan perkataan yang keji.
Jagalah seluruh anggota Tubuh mu dari segala perbuatan maksiat yang membuat Allah Murka, atau perbuatan yang Allah larang. barangsiapa yang menjaga anggota tubuh nya dari perbuatan dosa maka Allah menjaganya dari perubahan dan kesakitan.
sesungguhnya anggota-anggota tubuh ini akan berbicara di hari kiamat, dan bersakti di hadapan Allah, dengan perbuatan baik atau perbuatan buruk yang ia ketahui di dunia, Allah maha kuasa untuk membuat nya ia berbicara sebagaimana lidah berbicara.
Allah berfirman :
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
pada hari (ketika) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Firman Allah :
قال الله تعالى: ﴿ وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدتُّمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ وَمَا كُنتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَكِن ظَنَنتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِّمَّا تَعْمَلُونَ وَذَلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِي ظَنَنتُم بِرَبِّكُمْ أَرْدَاكُمْ فَأَصْبَحْتُم مِّنْ الْخَاسِرِينَ ﴾
“Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
betapa banyak wahai saudaraku anggota tubuh kita bermaksiat kepada Allah, semuga Allah menerima Taubat kita.
di ceritakan :
ketika Al-imam As-syeikh Ahmad Ar-ramli wafat, berdirilah anak nya yaitu Muhammad Ar-ramli, dan berkata di hadapan Manusia.
" Saksikanlah bahwa Ayahku ini wafat sungguh beliau tidak pernah menyakiti orang-orang muslim baik itu dengan lisan maupun dengan tangan nya.
berkata Ahlul ilmi :
beliau di mulyakan di karenakan kebajikan pekerti yang baik dan keutamaan, sehingga beliau meninggalkan dunia dalam keadaan tidak pernah menyakiti seorangpun. hal inilah hakikat Iman dan hakikat perangai seorang tokoh yang di mulyakan. Oleh itu jagalah anggota tubuh mu dari menyekiti seseorang , jagalah tangan mu jangan sampai menyakiti atau memukul seorang muslim.
jagalah kaki mu jangan sampai berjalan menuju kepada perkara haram, atau menyakiti seseorang.
jagalah matamu dari melihat perkara yang di haramkan Allah.
jagalah Lidah mu dari mencaci , mengumpat, dan menyakiti seorang muslim.
Jagalah telingamu dari mendengarkan Musik dan perkataan yang keji.
Jagalah seluruh anggota Tubuh mu dari segala perbuatan maksiat yang membuat Allah Murka, atau perbuatan yang Allah larang. barangsiapa yang menjaga anggota tubuh nya dari perbuatan dosa maka Allah menjaganya dari perubahan dan kesakitan.
sesungguhnya anggota-anggota tubuh ini akan berbicara di hari kiamat, dan bersakti di hadapan Allah, dengan perbuatan baik atau perbuatan buruk yang ia ketahui di dunia, Allah maha kuasa untuk membuat nya ia berbicara sebagaimana lidah berbicara.
Allah berfirman :
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
pada hari (ketika) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Firman Allah :
قال الله تعالى: ﴿ وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدتُّمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ وَمَا كُنتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَكِن ظَنَنتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِّمَّا تَعْمَلُونَ وَذَلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِي ظَنَنتُم بِرَبِّكُمْ أَرْدَاكُمْ فَأَصْبَحْتُم مِّنْ الْخَاسِرِينَ ﴾
“Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
betapa banyak wahai saudaraku anggota tubuh kita bermaksiat kepada Allah, semuga Allah menerima Taubat kita.
Tuesday, February 18, 2014
DUNIA ITU ADA TIGA BAHAGIAN
Terpuji : adalah dunia yang di gunakan kepada perbuatan baik atau selamat dari melakukan perbuatan jahat
Mubah : Adalah dunia yang tidak menyebabkan seseorang terjerumus
kepada meninggalkan perkara yang di perintahkan, dan tidak menyebabkan seseorang terjerumus kepada melakukan perbuatan yang di larang.
Tercela : adalah dunia yang menyebabkan seseorang terjerumus kepada perbuatan yang di larang dan meninggalkan perkara yang di perintahkan.
Lima perkara akan sampai kepada si pendengki sebelum kedengkiannya sampai kepada orang yang didengkinya :
1. kegundahan yang tiada henti.
2. mendapat musibah yang tak berbuah pahala.
3. celaan yang tak berujung pujian.
4. kemurkaan Rabb.
5. tertutupnya pintu taufiq baginya.
Diambil dari page Al Habib Zein bin Sumaith
UCAPAN SALAM
Berkata Ulama' :
sejatinya seorang muslim itu banyak mengucap salam kepada saudara-saudaranya manakala bertemu dengan mereka. bahkan jika ia pergi sebentar dan kembali lagi maka ulangi lagi mengucap salam.
Ucapkanlah salam kepada orang yang ia kenal dan kepada orang yang ia tidak kenal, ucapkanlah salam kepada orang yang lebih besar dan kepada orang yang lebih kecil.
Jangan mengucap salam kepada perempuan Muda yang cantik , Jika si perempuan itu mengucap salam maka jawab lah.
Jika ia mengetahui bahwa jika mengucap salam kepada seseorang ia tak akan menjawab nya maka janganlah mengucap salam kepada nya.
Mengucap salam adalah sunnah, dan menjawab nya adalah Wajib.
Barangsiapa yang suka dan ingin mengetahui lebih banyak tentang hukum-hukum salam, maka hendaklah ia merujuk kepada Kitab (Al-adzkar oleh imam Nawawi) di sana luas dan lebih panjang penjabaran nya.
Diambil dari Page Al Habib Zein Bin Sumaith
ZIKIR DAN WIRID
Daripada Mutiara Kalam Al-'Alim Al-'Allamah Al-Muhaqqiq Ad-Daie' IlaAllah Sayyidil Habib Zein bin Sumaith Hafizohullahu Ta'ala :
"Sesungguhnya amalan zikir dan wirid selepas solat padanya terdapat faedah-faedah yang agung, manfaat-manfaat yang hebat dan kebaikan-kebaikan yang banyak. Maka dituntut keatas kita supaya tidak meninggalkannya atau menganggapnya sebagai amalan yang remeh dan mengambil mudah dari beramal dengannya atau menyibukkan diri dari mengamalkannya dengan syahwat, jenaka dan dunia yang fana'.
Adapun sesungguhnya syaitan itu sangat berminat untuk mengingatkan manusia tentang urusan-urusan dunia mereka selepas daripada solat supaya manusia akan segera bangun meninggalkan solat dan majlis tanpa sempat mereka menyempurnakan zikir dan wirid kepada kepada Allah Jalla wa 'Alaa. Maka berhati-hatilah kepada sesiapa yang gemar meninggalkan zikir dan wirid sesudah solat.
Zikir dan wirid selepas solat akan mendatangkan kebaikan dan kegembiraan serta ia juga mampu meluaskan rezeki kita, menghampirkan diri kita dengan Sang Pencipta, menunaikan hajat-hajat kita dan mempermudahkan keinginan-keinginan kita".
Diambil dari page Beliau.
"Sesungguhnya amalan zikir dan wirid selepas solat padanya terdapat faedah-faedah yang agung, manfaat-manfaat yang hebat dan kebaikan-kebaikan yang banyak. Maka dituntut keatas kita supaya tidak meninggalkannya atau menganggapnya sebagai amalan yang remeh dan mengambil mudah dari beramal dengannya atau menyibukkan diri dari mengamalkannya dengan syahwat, jenaka dan dunia yang fana'.
Adapun sesungguhnya syaitan itu sangat berminat untuk mengingatkan manusia tentang urusan-urusan dunia mereka selepas daripada solat supaya manusia akan segera bangun meninggalkan solat dan majlis tanpa sempat mereka menyempurnakan zikir dan wirid kepada kepada Allah Jalla wa 'Alaa. Maka berhati-hatilah kepada sesiapa yang gemar meninggalkan zikir dan wirid sesudah solat.
Zikir dan wirid selepas solat akan mendatangkan kebaikan dan kegembiraan serta ia juga mampu meluaskan rezeki kita, menghampirkan diri kita dengan Sang Pencipta, menunaikan hajat-hajat kita dan mempermudahkan keinginan-keinginan kita".
Diambil dari page Beliau.
HAKIKAT CINTA ALLAH PADA MANUSIA
Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa apa yang disebut dengan kecintaan Allah kepada hamba-Nya haruslah ditafsirkan dan dikembalikan kepada beberapa pengertian: Pertama, tersingkapnya tabir dari hati hamba tersebut sehingga ia dapat melihat-Nya.Kedua, Allah SWT menguatkan hamba tersebut untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Ketiga, kehendak Allah untuk menjadikan hamba tersebut seperti itu pada zaman Azali.
Kecintaan Allah kepada hamba dikatakan bersifat azali apabila itu dikaitkan dengan kehendak azali Allah yang telah membuat hamba tersebut mampu menempuh jalan menuju kedekatan pada-Nya. Jika dikaitkan dengan perbuatan Allah menyingkap tirai hati hamba tersebut, maka kecintaan Allah yang demikian itu bersifat baru (hadits) yang terjadi melalui sebab-sebab tertentu. Karena itu Allah berfirman dalam hadis Qudsi, "Tak henti-hentinya hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku melalui amalan-amalan sunah hingga Aku mencintai-Nya." Maka, mendekatkan diri kepada Allah melalui amalan-amalan sunah dianggap sebagai sebab bagi kesucian hati dan terangkatnya tirai dari hati serta tercapainya kedekatan diri kepada Allah SWT. Semua itu merupakan perbuatan Allah dan kelembutan-Nya terhadap hamba tersebut. Inilah arti kecintaan Allah kepada hamba tersebut.
---Imam Al-Ghazali dalam Al-Mahabbah.
Monday, February 17, 2014
TANDA KERIDHA'AN ALLAH TERHADAP HAMBA-NYA
Jika engkau hendak mengetahui apakah Allah ridha' kepada mu atau malah Murka ? Maka untuk mengetahui itu adalah dengan dua keadaan
1- lihatlah kepada posisi dan tempatmu di masyarakat, serta keadaan yang engkau alami.
- Adakah engkau dalam keadaan taqarrub ( mendekati Allah)? adakah engkau ridha kepada Allah ? adakah engkau bertaqwa kepada Allah ? Adakah engkau bermuraqabah dengan Allah?
1- lihatlah kepada posisi dan tempatmu di masyarakat, serta keadaan yang engkau alami.
- Adakah engkau dalam keadaan taqarrub ( mendekati Allah)? adakah engkau ridha kepada Allah ? adakah engkau bertaqwa kepada Allah ? Adakah engkau bermuraqabah dengan Allah?
-Adakah engkau memberi kemanfaatan dan membantu sesama manusia?
-adakah engkau Taat kepada Allah dan Taat kepada Rasulullah?
-Adakah engkau berbakti/berbuat baik kepada kedua Orang tuamu, kerabat dan family mu ?.
- adakah engkau telah melaksanakan hak-hak tetanggamu ?
- adakah engkau menjaga shalat dan kewajiban lain (yg di fardhu kan)?
- adakah engkau menjaga Hati mu dari keiginan-keinginan jahat ?
-adakah engkau menjaga matamu dari melihat perkara Haram?
- adakah engkau menjaga Lisan mu dari berkata-kata maksiat dan jahat ?
- dakah amal perbuatan mu adalah dalam ketaatan kepada Allah dan bertaqarrub kepada Allah ?
- adakah pergaulan mu dengan manusia di ridhai oleh Allah?
- adakah engkau mengamalkan Ilmu dan beradab dengan adab-adab nya?
-adakah engkau mengikuti sunnah-sunnah Rasulillah dan menjadikan nya sebagai pedoman ?
Jika keadaan seperti itu maka ketahuilah bahwa Allah ridha kepadamu dan engkau berada dalam kehidupan yang bahagia
2. Lihatlah posisimu mu bersama dengan kedua orang tuamu, apakah mereka berdua ridha dan bangga kepada mu?
- adakah engkau berbakti kepada kedua orang tuamu ?
-adakah engkau bertatakrama dengan baik kepada keduanya?
-adakah engkau merendahkan diri d hadapan kedua nya?
- adakah engkau menaati nya?
- adakah engkau menyambung silaturrahim dengan keduanya?
- adakah engkau melaksanakan hak-hak kedua nya?
- adakah engkau melayani kedua nya?
- adakah engkau mendoakan keduanya?
- adakah engkau bersabar ke atas kedua orang tua sebagai bentuk kecintaan kepada kedua nya?
- adakah engkau meminta keidzinan dari kedua nya?
-adakah engkau mencium kedua tangan dan kaki kedua nya?
dalam sebuah Hadist Dari baginda Nabi shallahu alaihi wa sallam bersabda
الجنة تحت أقدام الأمهات
" Syurga berada di bawah telapak kaki Ibu"
hal ini bersesuaian dengan Hadist yang lain
رضا الله في رضا الوالدين وسخط الله في سخط الوالدين
" Sesungguhnya Ridha Allah itu berada dalam Ridha nya kedua orang Tua, dan murka Allah berada di dalam Murka kedua Orang tua"
Berkata Para Ahli ilmu.
dalam sebuah Hadist Dari baginda Nabi shallahu alaihi wa sallam bersabda
الجنة تحت أقدام الأمهات
" Syurga berada di bawah telapak kaki Ibu"
hal ini bersesuaian dengan Hadist yang lain
رضا الله في رضا الوالدين وسخط الله في سخط الوالدين
" Sesungguhnya Ridha Allah itu berada dalam Ridha nya kedua orang Tua, dan murka Allah berada di dalam Murka kedua Orang tua"
Berkata Para Ahli ilmu.
bahwa amal perbuatan ta'at apapun yang di lakukan oleh manusia jika kedua orang tua nya tidak meridhai, maka Allah tak akan menerima amal nya, oleh itu jangan menyusahkan diri.
sebagaimana yang telah di sebutkan di dalam Hadist, bahwa seseorang datang kepada Rasulullah minta idzin untuk pergi berjihad. nabi bersabda, Adakah kamu masih mempunyai kedua orang tua ? ia menjawab, benar wahai Rasulullah. Rasulullah bersabda " pergilah kamu kepada kedua orang tua mu sebab dalam berbakti kepada kedua orang tua adalah juga ladang jihad, maka berjihadlah di sana "
beginilah wahai saudara dan saudariku, hakikat kedudukan dekat kepada Allah dan kedudukan Allah ridha kepada mu, Oleh itu kenali kedudukan mu.
bersikap lemah lembutlah kamu, jangan sampai hawa nafsumu, kedurhakaan mu, kekuatan dan pengetahuan mu menguasaimu, jangan sampai engkau mendhulukan pendapatmu, melainkan patahkan jiwamu dan menyelisihlah dari kemauan hawa nafsu mu, dan jadikan Hawa nafsu mu adalah menjadi mengikut dari apa yang telah di datangkan oleh baginda Nabi mu Sayyidina Muhammad shallahu alaihi wa sallam
Semuga Allah anugerahi kita taufiq dan menjadikan kita dari orang-orang yang ahli menerima Petunjuk, kebahagiaan dan keridha'an
sebagaimana yang telah di sebutkan di dalam Hadist, bahwa seseorang datang kepada Rasulullah minta idzin untuk pergi berjihad. nabi bersabda, Adakah kamu masih mempunyai kedua orang tua ? ia menjawab, benar wahai Rasulullah. Rasulullah bersabda " pergilah kamu kepada kedua orang tua mu sebab dalam berbakti kepada kedua orang tua adalah juga ladang jihad, maka berjihadlah di sana "
beginilah wahai saudara dan saudariku, hakikat kedudukan dekat kepada Allah dan kedudukan Allah ridha kepada mu, Oleh itu kenali kedudukan mu.
bersikap lemah lembutlah kamu, jangan sampai hawa nafsumu, kedurhakaan mu, kekuatan dan pengetahuan mu menguasaimu, jangan sampai engkau mendhulukan pendapatmu, melainkan patahkan jiwamu dan menyelisihlah dari kemauan hawa nafsu mu, dan jadikan Hawa nafsu mu adalah menjadi mengikut dari apa yang telah di datangkan oleh baginda Nabi mu Sayyidina Muhammad shallahu alaihi wa sallam
Semuga Allah anugerahi kita taufiq dan menjadikan kita dari orang-orang yang ahli menerima Petunjuk, kebahagiaan dan keridha'an
Dari Page : Al-Habib Zain bin Sumaith
PESAN CINTA UNTUK DAWUD A.S.
“Wahai Dawud! Berpeganglah engkau pada firman-firman-Ku. Buanglah sikap “dari dirimu untuk dirimu” agar kecintaanmu kepada-Ku tak tertutup dari dirimu. Janganlah kamu jadikan hamba-hamba-Ku berputus asa dari rahmat-Ku, agar Aku tidak putuskan gelora hasrat nafsumu kepada-Ku. Karena Aku hanya memperkenankan hasrat nafsu itu bagi makhluk-Ku yang lemah. Makhluk-Ku yang kuat tidak patut untuk menuruti syahwat, sebab syahwat dapat mengurangi kenikmatanbermunajat kepada-Ku.
Balasan paling ringan bagi makhluk-Ku yang kuat (yang mengikuti syahwatnya) adalah menghalangi akal mereka dari-Ku. Aku tidak rela jika dunia dinikmati oleh kekasih-Ku. Aku juga membebaskannya dari dunia itu.
Wahai Dawud! Janganlah berguru kepada orang alim yang kemabukannya akan menutupi engkau dari kecintaan-Ku. Mereka adalah perampok para hamba-Ku yang hendak menuju Aku (al-murîdîn). Tinggalkanlah nafsu dengan cara membiasakan diri berpuasa terus menerus. Jangan sekali-kali mencoba meninggalkan puasa, karena kecintaan-Ku terhadap puasa tak akan pernah hilang.
Wahai Dawud! Cintailah Aku dengan cara memerangi dirimu! Cegahlah dirimu dari hawa nafsu. Jika itu dapat engkau lakukan, maka Aku akan memandangmu. Engkau pun akan melihat tabir antara Aku dan kamu terangkat. Dan, sungguh, Aku pun akan memenuhi dirimu dengan pahala atas ketakwaanmu jika itu yang engkau inginkan.”
---Imam Al-Ghazali dalam kitab Al-Mahabbah wa al-Syawq wa al-Uns wa al-Ridha
Wednesday, February 12, 2014
HADIS QUDSI PENGGUGAH JIWA
Allah SWT berfirman:
"Wahai anak Adam! Jadilah orang yang qanaah, maka engkau akan merasa cukup. Tinggalkan rasa dengki, pasti engkau bahagia. Hindarilah hal-hal yang haram, pasti kamu ikhlas dalam beragama. Siapa yang tidak melakukan ghibah, Aku cinta padanya. Siapa yang meninggalkan manusia, ia akan selamat dari mereka. Siapa yang sedikit bicara, sempurnalah akalnya. Siapa yang ridha dengan yang sedikit, berarti ia telah yakin kepada Allah SWT.
Wahai Anak Adam! Engkau tidak mau mengamalkan apa yang engkau ketahui, lalu bagaimana engkau mencari pengetahuan yang tidak kamu ketahui?
Wahai Anak Adam! Engkau telah berbuat di dunia seolah-olah tidak akan mati esok, dan sibuk mengumpulkan harta seakan-akan hidup selamanya. Wahai dunia! Jangan kau beri orang yang tamak padamu. Carilah orang yang zuhud terhadapmu. Menjadi manislah engkau dalam pandangan orang yang melihatmu."
---Hadis Qudsi, dikutip dari kitab Kimiya As-Sa'adah
"Wahai anak Adam! Jadilah orang yang qanaah, maka engkau akan merasa cukup. Tinggalkan rasa dengki, pasti engkau bahagia. Hindarilah hal-hal yang haram, pasti kamu ikhlas dalam beragama. Siapa yang tidak melakukan ghibah, Aku cinta padanya. Siapa yang meninggalkan manusia, ia akan selamat dari mereka. Siapa yang sedikit bicara, sempurnalah akalnya. Siapa yang ridha dengan yang sedikit, berarti ia telah yakin kepada Allah SWT.
Wahai Anak Adam! Engkau tidak mau mengamalkan apa yang engkau ketahui, lalu bagaimana engkau mencari pengetahuan yang tidak kamu ketahui?
Wahai Anak Adam! Engkau telah berbuat di dunia seolah-olah tidak akan mati esok, dan sibuk mengumpulkan harta seakan-akan hidup selamanya. Wahai dunia! Jangan kau beri orang yang tamak padamu. Carilah orang yang zuhud terhadapmu. Menjadi manislah engkau dalam pandangan orang yang melihatmu."
---Hadis Qudsi, dikutip dari kitab Kimiya As-Sa'adah
Sunday, February 9, 2014
KESABARAN ADA BATASNYA
Kesabaran ada Batasnya...Benarkah..???
-------------------------------------------------
oleh : M. Quraish Shihab
"Kesabaran ada Batasnya" adalah ungkapan yang benar, meskipun tidak sepenuhnya demikian. Jika dikaitkan dengan hakikat manusia sebagai makhluk ungkapan ini benar. Namun, semakin bertakwa seseorang, akan semakin besar dan semakin panjang pula kesabarannya sehingga yang bersangkutan dapat mencapai satu tingkat kesabaran yang tidak terbatas.
Seperti kisah Nabi Ayyub as. yang ditimpa berbagai macam cobaan dalam hal harta, keluarga, dan cobaan dari dirinya sendiri. Akan tetapi, semua itu beliau terima dengan lapang dada, dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah, sambil berkata bahwa cobaan itu adalah ulah dan gangguan setan (Q.S Shad : 41)
Sebaliknya, orang yang kurang atau tidak bertakwa kepada Allah akan hilang kesabarannya bila ditimpa sedikit bencana, jangankan kesabaran yang terbatas, sedikit kesabaran pung mungkin tidak dimilikinya.
Kesabaran dapat ditumbuhkan hingga bisa mencapai suatu batas yang mendekati "tidak terbatas". Antara lain dengan menyadari bahwa ujian yang sedang dialami dapat terjadi dalam bentuk yang lebih besar lagi.
Jika ini disadari, ketika itu akan muncul dari dalam lubuk hati rasa syukur atas nikmat-nikmat lain yang selama ini telah diperoleh, hingga saat itu juga kesabaran bagaikan tidak perlu di perankan lagi.
Wallahu a'lam.
LASKAR NABAWI
-------------------------------------------------
oleh : M. Quraish Shihab
"Kesabaran ada Batasnya" adalah ungkapan yang benar, meskipun tidak sepenuhnya demikian. Jika dikaitkan dengan hakikat manusia sebagai makhluk ungkapan ini benar. Namun, semakin bertakwa seseorang, akan semakin besar dan semakin panjang pula kesabarannya sehingga yang bersangkutan dapat mencapai satu tingkat kesabaran yang tidak terbatas.
Seperti kisah Nabi Ayyub as. yang ditimpa berbagai macam cobaan dalam hal harta, keluarga, dan cobaan dari dirinya sendiri. Akan tetapi, semua itu beliau terima dengan lapang dada, dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah, sambil berkata bahwa cobaan itu adalah ulah dan gangguan setan (Q.S Shad : 41)
Sebaliknya, orang yang kurang atau tidak bertakwa kepada Allah akan hilang kesabarannya bila ditimpa sedikit bencana, jangankan kesabaran yang terbatas, sedikit kesabaran pung mungkin tidak dimilikinya.
Kesabaran dapat ditumbuhkan hingga bisa mencapai suatu batas yang mendekati "tidak terbatas". Antara lain dengan menyadari bahwa ujian yang sedang dialami dapat terjadi dalam bentuk yang lebih besar lagi.
Jika ini disadari, ketika itu akan muncul dari dalam lubuk hati rasa syukur atas nikmat-nikmat lain yang selama ini telah diperoleh, hingga saat itu juga kesabaran bagaikan tidak perlu di perankan lagi.
Wallahu a'lam.
LASKAR NABAWI
Saturday, February 8, 2014
LEMBUTKAN DAN LUNAKKAN HATI
Beberapa sebab yang dapat melembutkan dan
melunakkan hati Anda…
1. Takut akan datangnya kematian secara
tiba-tiba sebelum taubat.
2. Takut tidak dapat menunaikan hak-hak
Allah secara sempurna. Sesungguhnya
hak-hak Allah itu pasti akan
dimintai pertanggungjawabannya.
3. Takut tergelincir dari jalan yang lurus,
dan berjalan di atas jalan kemaksiatan
dan jalan syetan.
4. Takut memandang remeh atas
banyaknya nikmat Allah kepada diri
Anda.
5. Takut akan balasan siksa yang segera di
dunia, karena maksiat yang Anda
lakukkan.
6. Takut terbongkarnya aib, akibat
perbuatan buruk yang Anda lakukan.
7. Takut mengakhiri hidup dengan su’ul
khatimah.
8. Takut menghadapi sakaratul maut dan
sakitnya sakaratul maut.
9. Takut menghadapi pertanyaan malaikat
Mungkar dan Nakir di alam kubur.
10. Takut akan azab dan kedahsyatan di
alam kubur.
11. Takut menghadapi pertanyaan hari
kiamat atas dosa besar dan dosa kecil.
12. Takut melewati titian shirath yang tajam.
Sesungguhnya titian shirath itu lebih
halus dari rambut dan lebih tajam dari
pedang.
13. Takut menghadapi siksa yang sangat
pedih.
14. Takut dijauhkan dari jannah, tempat
kenikmatan yang abadi.
15. Takut dijauhkan dari memandang wajah
Allah.
16. Anda harus mengetahui dosa dan aib
Anda.
17. Ma’rifah Anda kepada Allah yang Anda
rasakan siang dan malam sedang Anda
tidak bersyukur.
18. Takut tidak diterima amalan dan ucapan
Anda.
19. Takut bahwa Allah tidak akan menolong
dan membiarkan Anda sendiri.
20. Kekhawatiran Anda menjadi orang yang
tersingkap aibnya pada hari kematian
dan pada saat mizan ditegakkan.
21. Hendaknya anda menyerahkan urusan
diri Anda, anak-anak Anda, keluarga,
suami, dan harta Anda kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Dan janganlah
bersandar dalam memperbaiki urusan ini
kecuali hanya kepada Allah.
22. Sembunyikanlah amal-amal Anda dari
sifat riya’ ke dalam hati Anda, seringkali
sifat riya’ itu memasuki hati Anda sedang
Anda tidak merasakannya. Hasan al
Bashri Rahimahullah pernah berkata,
”Berbicaralah wahai engkau diri, dengan
ucapan orang shalih yang qona’ah lagi
ibadah. Sedang engkau mengerjakan
amalan orang fasik dan riya”. Demi Allah,
ini bukan sifat orang yang mukhlish.
23. Jika Anda ingin sampai pada derajat
ikhlas, maka hendaknya akhlakmu
seperti akhlak seorang bayi yang tidak
peduli orang yang memujinya dan
mencacinya.
24. Hendaknya Anda memiliki sifat cemburu
ketika larangan Allah dilecehkan.
25. Ketahuilah bahwa amal shalih namun
dengan sedikit dosa lebih disukai Allah
dari pada amal shalih yang banyak
namun diiringi dengan dosa yang banyak
pula.
26. Ingatlah setiap Anda sakit bahwa Anda
telah istirahat dari dunia dan akan
menuju akhirat dan akan menemui Allah
dengan amalmu yang buruk.
27. Hendaknya ketakutan Anda kepada Allah
menjadi jalanmu menuju Allah selama
Anda sehat.
28. Setiap Anda mendengar kematian
seseorang, maka perbanyaklah
mengambil pelajaran dan nasihat. Dan
jika Anda menyaksikan jenazah, maka
bayangkanlah bahwa Anda yang sedang
dihasung.
29. Hati-hatilah menjadi orang yang
mengatakan bahwa Allah menjamin rizki
kita sedang hatinya tidak tentram kecuali
dengan adanya sesuatu yang
ia kumpulkan. Dan menyatakan bahwa
sesungguhnya akhirat itu lebih baik dari
dunia,sedang kita mengumpulkan harta
dan tidak menginfakkannya sedikitpun,
dan mengatakan bahwa kita pasti mati
padahal dia tidak pernah ingat mati.
30. Lihatlah dunia dengan pandangan i’tibar
(penuh mengambil pelajaran) bukan
dengan pandangan mahabbah (rasa
cinta) kepadanya dan sibuk dengan
perhiasannya.
31. Ingatlah bahwa Anda sangat tidak kuat
menghadapi cobaan dunia. Lantas
apakah Anda sanggup menghadapi
panasnya api neraka jahannam?
32. Diantara akhlak sesama mukminah
adalah menasihati sesama mukminah.
33. Jika Anda melihat orang yang lebih besar
dari Anda maka muliakanlah ia dan
katakanlah, ”Anda telah mendahului saya
dalam Islam dan amal shalih, maka dia
jauh lebih baik di sisi Allah.” Sedangkan
jika melihat orang yang lebih muda
usianya, maka katakanlah kepadanya,
”Anda keluar ke dunia setelah saya, maka
dia lebih sedikit dosanya dari saya dan
dia lebih baik dari saya di sisi Allah.”
Dari Page Abu Nawas Majdub
melunakkan hati Anda…
1. Takut akan datangnya kematian secara
tiba-tiba sebelum taubat.
2. Takut tidak dapat menunaikan hak-hak
Allah secara sempurna. Sesungguhnya
hak-hak Allah itu pasti akan
dimintai pertanggungjawabannya.
3. Takut tergelincir dari jalan yang lurus,
dan berjalan di atas jalan kemaksiatan
dan jalan syetan.
4. Takut memandang remeh atas
banyaknya nikmat Allah kepada diri
Anda.
5. Takut akan balasan siksa yang segera di
dunia, karena maksiat yang Anda
lakukkan.
6. Takut terbongkarnya aib, akibat
perbuatan buruk yang Anda lakukan.
7. Takut mengakhiri hidup dengan su’ul
khatimah.
8. Takut menghadapi sakaratul maut dan
sakitnya sakaratul maut.
9. Takut menghadapi pertanyaan malaikat
Mungkar dan Nakir di alam kubur.
10. Takut akan azab dan kedahsyatan di
alam kubur.
11. Takut menghadapi pertanyaan hari
kiamat atas dosa besar dan dosa kecil.
12. Takut melewati titian shirath yang tajam.
Sesungguhnya titian shirath itu lebih
halus dari rambut dan lebih tajam dari
pedang.
13. Takut menghadapi siksa yang sangat
pedih.
14. Takut dijauhkan dari jannah, tempat
kenikmatan yang abadi.
15. Takut dijauhkan dari memandang wajah
Allah.
16. Anda harus mengetahui dosa dan aib
Anda.
17. Ma’rifah Anda kepada Allah yang Anda
rasakan siang dan malam sedang Anda
tidak bersyukur.
18. Takut tidak diterima amalan dan ucapan
Anda.
19. Takut bahwa Allah tidak akan menolong
dan membiarkan Anda sendiri.
20. Kekhawatiran Anda menjadi orang yang
tersingkap aibnya pada hari kematian
dan pada saat mizan ditegakkan.
21. Hendaknya anda menyerahkan urusan
diri Anda, anak-anak Anda, keluarga,
suami, dan harta Anda kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Dan janganlah
bersandar dalam memperbaiki urusan ini
kecuali hanya kepada Allah.
22. Sembunyikanlah amal-amal Anda dari
sifat riya’ ke dalam hati Anda, seringkali
sifat riya’ itu memasuki hati Anda sedang
Anda tidak merasakannya. Hasan al
Bashri Rahimahullah pernah berkata,
”Berbicaralah wahai engkau diri, dengan
ucapan orang shalih yang qona’ah lagi
ibadah. Sedang engkau mengerjakan
amalan orang fasik dan riya”. Demi Allah,
ini bukan sifat orang yang mukhlish.
23. Jika Anda ingin sampai pada derajat
ikhlas, maka hendaknya akhlakmu
seperti akhlak seorang bayi yang tidak
peduli orang yang memujinya dan
mencacinya.
24. Hendaknya Anda memiliki sifat cemburu
ketika larangan Allah dilecehkan.
25. Ketahuilah bahwa amal shalih namun
dengan sedikit dosa lebih disukai Allah
dari pada amal shalih yang banyak
namun diiringi dengan dosa yang banyak
pula.
26. Ingatlah setiap Anda sakit bahwa Anda
telah istirahat dari dunia dan akan
menuju akhirat dan akan menemui Allah
dengan amalmu yang buruk.
27. Hendaknya ketakutan Anda kepada Allah
menjadi jalanmu menuju Allah selama
Anda sehat.
28. Setiap Anda mendengar kematian
seseorang, maka perbanyaklah
mengambil pelajaran dan nasihat. Dan
jika Anda menyaksikan jenazah, maka
bayangkanlah bahwa Anda yang sedang
dihasung.
29. Hati-hatilah menjadi orang yang
mengatakan bahwa Allah menjamin rizki
kita sedang hatinya tidak tentram kecuali
dengan adanya sesuatu yang
ia kumpulkan. Dan menyatakan bahwa
sesungguhnya akhirat itu lebih baik dari
dunia,sedang kita mengumpulkan harta
dan tidak menginfakkannya sedikitpun,
dan mengatakan bahwa kita pasti mati
padahal dia tidak pernah ingat mati.
30. Lihatlah dunia dengan pandangan i’tibar
(penuh mengambil pelajaran) bukan
dengan pandangan mahabbah (rasa
cinta) kepadanya dan sibuk dengan
perhiasannya.
31. Ingatlah bahwa Anda sangat tidak kuat
menghadapi cobaan dunia. Lantas
apakah Anda sanggup menghadapi
panasnya api neraka jahannam?
32. Diantara akhlak sesama mukminah
adalah menasihati sesama mukminah.
33. Jika Anda melihat orang yang lebih besar
dari Anda maka muliakanlah ia dan
katakanlah, ”Anda telah mendahului saya
dalam Islam dan amal shalih, maka dia
jauh lebih baik di sisi Allah.” Sedangkan
jika melihat orang yang lebih muda
usianya, maka katakanlah kepadanya,
”Anda keluar ke dunia setelah saya, maka
dia lebih sedikit dosanya dari saya dan
dia lebih baik dari saya di sisi Allah.”
Dari Page Abu Nawas Majdub
Subscribe to:
Posts (Atom)