Agar seseorang dapat wushul ( sampai ) kepada Allah harus melakukan hal-hal berikut ini:
1. Bertaubat dari segala perkara yang haram dan makruh.
2. Mencari ilmu yang cukup untuk menjadi bekal.
3. Menjaga wudhu’ ( thoharoh )
4. Melaksanakan sholat fardhu tepat pada waktunya secara berjamaah.
5. Melazimi sholat dhuha 8 rokaat
6. Melazimi sholat awabin 6 rokaat antara magrib dan isya’.
7. Melazimi qiyamul lail
8. Melazimi sholat witir.
9. Berpuasa hari senin dan kamis.
10. Berpuasa ayyamul bidh ( tgl 13,14,15 ) setiap bulan dengan kalender hijriah.
11. Berpuasa pada hari-hari yang mulia ( seperti arofah dan asyuro’).
12. Membaca Al Qur’an dengan khusyuk dan tadabbur.
13. Memperbanyak istighfar dan sholawat kepada Rosul.
14. Melazimi dzikir pagi dan petang.
Aku, Buku & Cinta ... Aku mencintai Ilmu, tetapi tidak pantas bagi ku pada mencapai gelaran Pencinta Ilmu, namun tetap jua ku ingin menunututnya demi Redha-Nya Tuhan yang memiliki pada tiap-tiap sesuatu..supaya mendapat keberkatan Kerana Aku hanya berhajat kepada-Nya.. Jom Bermusafir Bersama saya! ~ Al Faqiratu illallah Taala Al Kabir
..:: Al-Quran:::..
Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam... kerana diammu itu adalah salah satu bukti cintamu padanya...kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mahu merosak kesucian dan penjagaan hatinya.
-al-'Asyiq
قُلْ سِيْرُوا فِى الَأَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَأَ الخَلْقَ
"...Sesungguhnya Allah Tidak Melihat Kepada Jasad dan Tidak Juga Kepada Rupa Paras Kamu, Tetapi Allah Taala Memandang Kepada Hati Kamu.." - Hadis Rasulullah SAW.
::..Baca dan Cintai al-Quran & Buku Demi RedhaNya Supaya Tergolong Dalam Orang-Orang Yang Berfikir..::
`::: HaDis :::
click to create your glitter text
Rasulullah SAW bersabda: " Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memberi kemudahan baginya menuju syurga.."
~ Mutiara kata al Hikmah ~
" Allah menurunkan rahmat ilmu melalui lapar dan berpuasa. Sebaliknya kejahilan terjadi akibat perut yang sentiasa kenyang."
Monday, September 15, 2014
Sunday, September 14, 2014
TUJUAN TASAWUF IMAM NAWAWI
Saudaraku
Yang Mulia, Aku Wasiatkan kepadamu tentang pengetahuan Hakikat Tasawuf,
Apa itu Tasawuf dan apa manhaj dan dasarnya, dan siapa saja ahli
Tasawuf yang benar.
TUJUAN TASAWWUF Oleh imam Nawawi
Usul Tasawuf itu ada Lima :
-Taqwa kepada Allah dalam kesunyian dan keramaian
-Mengikuti sunnah dalam Ucapan dan perbuatan
-Berpaling dari Makhluk baik mereka suka maupun mereka benci
-Ridha terhadap ketentuan Allah mendapat bagian sedikit maupun banyak
-Kembali kepada Allah baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah.
Taqwa kepada Allah dapat dicapai dengan sikap warak dan istiqamah. Mengikuti sunnah dapat dicapai dengan menjaga sunnah itu dan juga dengan berakhlak terpuji. Berpaling dari makhluk dapat di capai dengan sabar dan tawakkal. Ridha terhadap ketentuan Allah dapat di capai dengan sifat qina'ah (puas hati dan berpada dengan apa yang ada) dan juga dengan bersikap Tafwidh (menyerahkan segala-galanya kepada Allah).
Dan Usul dari semua yang lima ini adalah
-Semangat yang tinggi
-Menjaga kehormatan
-Khidmah yang baik
-Terlaksana nya kemauan yang kuat
-Mengagungkan nikmat.
*Orang yang tinggi niat nya maka tinggi pangkat nya
orang yang menjaga kehormatan Allah maka Allah menjaga kehormatan nya
orang yang baik khidmah nya maka ia mendapati kekaramatan nya
orang yang melaksanakan kemauan kuat nya maka senantiasa ada petunjuknya
orang yang mengagungkan nikmat maka ia akan mensyukuri, orang yang mensyukuri nikmat maka akan semakin bertambah nikmat.
Usul dari tanda-tanda nya ada lima :
-Menuntut Ilmu untuk melaksanakan perintah
-Menemani para guru dan suadara untuk menambah wawasan
-Meninggalkan keringanan dan penakwilan agar supaya terjaga
-Mengatur waktu dengan wirid agar senantiasa Hadir (di hadapan Allah)
-Mengekang jiwa dalam setiap sesuatu agar supaya keluar dari ajakan nafsu dan selamat dari kebinasaan.
Bahaya bagi penuntut ilmu adalah bergaul dengan anak muda (belum matang) umur, akal dan agama yang tidak kembali kepada asal dan tidak kembali kepada qaidah. Bahaya nya bergaul adalah, menipu dan selalu ingin tahu pribadi orang lain. Bahaya nya mengekang jiwa adalah bersikap mengasihani diri sendiri dengan menganggap baik perbuatan serta menetapi mengikuti keinginan hawa nafsu.
Allah berfirman :
وإن تعدل كل عدل لا يؤخذ منها
Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya (QS Al-an'am ayat 70)
Usul yang dapat mengobati penyakit Nafsu ada lima
* meringankan beban perut dengan sedikit makan dan minum
* berlindung pada Allah SWT dari segala hal yang mengganggu jiwa saat menghadap kepada-Nya.
* lari dari tempat-tempat yang kita khawatir dosa jika terjatuh ke dalamnya.
* melanggengkan istighfar serta shalawat kepada Nabi SAW, di siang dan malam hari.
* bersahabat dengan orang yang menunjukkan jalan pada Allah SWT.
Agar supaya Sampai kepada Allah Ta'ala adalah dengan bertaubat dari segala perkara yang di larang dan di benci Oleh Allah, mencari Ilmu semampunya, senantiasa berada dalam keadaan suci, melaksanakan shalat Fardhu di awal waktu secara berjamaah, senantiasa shalat dhuha delapan rakaat, dan enam rakaat antara shalat magrib dan isya' (Shalat awwabin, shalat malam dan shalat witir), Puasa senin dan kamis, Puasa di hari-hari bidh, puasa di hari-hari fadhilah, membaca Al-qur'an dengan Khusyu' dan mentadabburi makna nya, perbanyak membaca istigfar, dan membaca shalawat ke atas junjungan Nabi shallahu alaihi wa sallam, dan senantiasa melazim kan baca dzikir-dzikir sunnah pagi dan petang.
Diambil dari page Facebook :Al Habib Zein Bin Sumaith ( Versi Indonesia )
TUJUAN TASAWWUF Oleh imam Nawawi
Usul Tasawuf itu ada Lima :
-Taqwa kepada Allah dalam kesunyian dan keramaian
-Mengikuti sunnah dalam Ucapan dan perbuatan
-Berpaling dari Makhluk baik mereka suka maupun mereka benci
-Ridha terhadap ketentuan Allah mendapat bagian sedikit maupun banyak
-Kembali kepada Allah baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah.
Taqwa kepada Allah dapat dicapai dengan sikap warak dan istiqamah. Mengikuti sunnah dapat dicapai dengan menjaga sunnah itu dan juga dengan berakhlak terpuji. Berpaling dari makhluk dapat di capai dengan sabar dan tawakkal. Ridha terhadap ketentuan Allah dapat di capai dengan sifat qina'ah (puas hati dan berpada dengan apa yang ada) dan juga dengan bersikap Tafwidh (menyerahkan segala-galanya kepada Allah).
Dan Usul dari semua yang lima ini adalah
-Semangat yang tinggi
-Menjaga kehormatan
-Khidmah yang baik
-Terlaksana nya kemauan yang kuat
-Mengagungkan nikmat.
*Orang yang tinggi niat nya maka tinggi pangkat nya
orang yang menjaga kehormatan Allah maka Allah menjaga kehormatan nya
orang yang baik khidmah nya maka ia mendapati kekaramatan nya
orang yang melaksanakan kemauan kuat nya maka senantiasa ada petunjuknya
orang yang mengagungkan nikmat maka ia akan mensyukuri, orang yang mensyukuri nikmat maka akan semakin bertambah nikmat.
Usul dari tanda-tanda nya ada lima :
-Menuntut Ilmu untuk melaksanakan perintah
-Menemani para guru dan suadara untuk menambah wawasan
-Meninggalkan keringanan dan penakwilan agar supaya terjaga
-Mengatur waktu dengan wirid agar senantiasa Hadir (di hadapan Allah)
-Mengekang jiwa dalam setiap sesuatu agar supaya keluar dari ajakan nafsu dan selamat dari kebinasaan.
Bahaya bagi penuntut ilmu adalah bergaul dengan anak muda (belum matang) umur, akal dan agama yang tidak kembali kepada asal dan tidak kembali kepada qaidah. Bahaya nya bergaul adalah, menipu dan selalu ingin tahu pribadi orang lain. Bahaya nya mengekang jiwa adalah bersikap mengasihani diri sendiri dengan menganggap baik perbuatan serta menetapi mengikuti keinginan hawa nafsu.
Allah berfirman :
وإن تعدل كل عدل لا يؤخذ منها
Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya (QS Al-an'am ayat 70)
Usul yang dapat mengobati penyakit Nafsu ada lima
* meringankan beban perut dengan sedikit makan dan minum
* berlindung pada Allah SWT dari segala hal yang mengganggu jiwa saat menghadap kepada-Nya.
* lari dari tempat-tempat yang kita khawatir dosa jika terjatuh ke dalamnya.
* melanggengkan istighfar serta shalawat kepada Nabi SAW, di siang dan malam hari.
* bersahabat dengan orang yang menunjukkan jalan pada Allah SWT.
Agar supaya Sampai kepada Allah Ta'ala adalah dengan bertaubat dari segala perkara yang di larang dan di benci Oleh Allah, mencari Ilmu semampunya, senantiasa berada dalam keadaan suci, melaksanakan shalat Fardhu di awal waktu secara berjamaah, senantiasa shalat dhuha delapan rakaat, dan enam rakaat antara shalat magrib dan isya' (Shalat awwabin, shalat malam dan shalat witir), Puasa senin dan kamis, Puasa di hari-hari bidh, puasa di hari-hari fadhilah, membaca Al-qur'an dengan Khusyu' dan mentadabburi makna nya, perbanyak membaca istigfar, dan membaca shalawat ke atas junjungan Nabi shallahu alaihi wa sallam, dan senantiasa melazim kan baca dzikir-dzikir sunnah pagi dan petang.
Diambil dari page Facebook :Al Habib Zein Bin Sumaith ( Versi Indonesia )
Saturday, August 30, 2014
10 PENYEBAB DOA TAK TERKABUL
• Engkau mengenali Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya;
• Engkau membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkan isinya;
• Engkau mengaku memusuhi iblis, tetapi suka mengikuti jejaknya;
• Engkau mengaku mencintai Rasulullah SAW, tetapi meninggalkan sunahnya;
• Engkau ingin masuk surga, tetapi tidak pernah melakukan perbuatan yang membawanya ke situ;
• Engkau tidak mau masuk neraka, tetapi selalu berbuat pekerjaan yang mengarah ke sana;
• Engkau mengaku bahwa kematian itu hak, tetapi tidak pernah bersiap menghadapinya;
• Engkau selalu asyik meneliti aib orang lain, tetapi melupakan aib sendiri;
• Engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak pernah mensyukuri-Nya, dan;
• Engkau sering mengantar jenazah ke kubur, tetapi tidak pernah menyadari bahwa engkau pun akan mengalami hal itu.
---------- Syaikh Ibrahim bin Adham r.a., seorang sufi dari Khurasan.
Engkau tidak perlu kecewa, sebaliknya mari kita berintrospeksi tentang diri kita masing-masing. Allah selalu memberi harapan-harapan indah bagi mereka yang mau berdoa kepada-Nya. Anas bin Malik r.a. berkata: ”Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, Allah SWT berfirman, 'Wahai anak Adam, selama engkau berdoa dan berharap kepada Kami, Aku ampuni dosa-dosamu dan Aku tak peduli, wahai anak Adam, walaupun dosamu seluas langit, lalu engkau meminta ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seluas bumi lalu engkau menjumpai-Ku tanpa menyekutukan-Ku, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan seluas itu pula,’" (HR At-Tirmidzi).
• Engkau membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkan isinya;
• Engkau mengaku memusuhi iblis, tetapi suka mengikuti jejaknya;
• Engkau mengaku mencintai Rasulullah SAW, tetapi meninggalkan sunahnya;
• Engkau ingin masuk surga, tetapi tidak pernah melakukan perbuatan yang membawanya ke situ;
• Engkau tidak mau masuk neraka, tetapi selalu berbuat pekerjaan yang mengarah ke sana;
• Engkau mengaku bahwa kematian itu hak, tetapi tidak pernah bersiap menghadapinya;
• Engkau selalu asyik meneliti aib orang lain, tetapi melupakan aib sendiri;
• Engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak pernah mensyukuri-Nya, dan;
• Engkau sering mengantar jenazah ke kubur, tetapi tidak pernah menyadari bahwa engkau pun akan mengalami hal itu.
---------- Syaikh Ibrahim bin Adham r.a., seorang sufi dari Khurasan.
Engkau tidak perlu kecewa, sebaliknya mari kita berintrospeksi tentang diri kita masing-masing. Allah selalu memberi harapan-harapan indah bagi mereka yang mau berdoa kepada-Nya. Anas bin Malik r.a. berkata: ”Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, Allah SWT berfirman, 'Wahai anak Adam, selama engkau berdoa dan berharap kepada Kami, Aku ampuni dosa-dosamu dan Aku tak peduli, wahai anak Adam, walaupun dosamu seluas langit, lalu engkau meminta ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seluas bumi lalu engkau menjumpai-Ku tanpa menyekutukan-Ku, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan seluas itu pula,’" (HR At-Tirmidzi).
SEBAHAGIAN DARI TANDA ZAHIR RASA CINTA
BEGINILAH CARA YANG BENAR DARI SEORANG SUAMI YANG MENCINTAI ISTRINYA
1. SUAMI selalu menggandeng tangan istrinya saat berjalan, jikapun satu tangan jg tak bisa menggandeng krn suatu hal, SUAMI selalu meminta istrinya yg menggandeng tangannya. Alasannya dia bertanggung jawab atas jalan istrinya supaya selalu aman.
2. SUAMI selalu mencium kening istrinya disaat-saat tertentu, sebelum & sepulang bekerja, sebelum dan sesudah tidur. Alasannya sebagai tanda bahwa dialah pelindung & penenang istrinya agar istrinya selalu merasa nyaman
3. SUAMI tidak pernah berteriak pd istrinya, alasannya suara yang keras dari suami utk istrinya adalah cambuk yang menyakitkan.
4. SUAMI tdk prnah mencela dan memaki istrinya sebesar apapun kesalahan yang diperbuat alasannya makian dan celaan bukan kata yang bijak mengajarkan kebenaran.
5. SUAMI selalu memeluk dan membelai istrinya jika istrinya berbuat salah, alasannya mulut dan perbuatan istri adalah tanggung jawab suami, bila istri sampai tidak terkontrol itu adalah salah suami, sebab itu dia selalu memeluk dan membelai istrinya sambil berkata "maafkan ayah, lain kali jangan kamu ulangi kesalahan itu lagi, jadilah istri yang beriman dan baik, salahkan ayah saja".
6. SUAMI selalu bangun sebelum dan berangkat tidur setelah istrinya, alasannya kewajibannyalah utk melindungi hidup istrinya dimulai saat bangun tidur dan sampai αƙαn tidur, itulah janji suami pd istrinya.
Semoga para lelaki Yang membaca Coretan Ini Dapat Mencintai Istrinya
Sepenuh Hati dan Bisa menerima Kekurangan Istrinya Aamiin
Pepatah mengatakan hati wanita akan luluh jika disiram dengan air dingin daripada menyiramnya dengan minyak panas, krn pada dasarnya mereka butuh perhatian dan kasih sayang.
1. SUAMI selalu menggandeng tangan istrinya saat berjalan, jikapun satu tangan jg tak bisa menggandeng krn suatu hal, SUAMI selalu meminta istrinya yg menggandeng tangannya. Alasannya dia bertanggung jawab atas jalan istrinya supaya selalu aman.
2. SUAMI selalu mencium kening istrinya disaat-saat tertentu, sebelum & sepulang bekerja, sebelum dan sesudah tidur. Alasannya sebagai tanda bahwa dialah pelindung & penenang istrinya agar istrinya selalu merasa nyaman
3. SUAMI tidak pernah berteriak pd istrinya, alasannya suara yang keras dari suami utk istrinya adalah cambuk yang menyakitkan.
4. SUAMI tdk prnah mencela dan memaki istrinya sebesar apapun kesalahan yang diperbuat alasannya makian dan celaan bukan kata yang bijak mengajarkan kebenaran.
5. SUAMI selalu memeluk dan membelai istrinya jika istrinya berbuat salah, alasannya mulut dan perbuatan istri adalah tanggung jawab suami, bila istri sampai tidak terkontrol itu adalah salah suami, sebab itu dia selalu memeluk dan membelai istrinya sambil berkata "maafkan ayah, lain kali jangan kamu ulangi kesalahan itu lagi, jadilah istri yang beriman dan baik, salahkan ayah saja".
6. SUAMI selalu bangun sebelum dan berangkat tidur setelah istrinya, alasannya kewajibannyalah utk melindungi hidup istrinya dimulai saat bangun tidur dan sampai αƙαn tidur, itulah janji suami pd istrinya.
Semoga para lelaki Yang membaca Coretan Ini Dapat Mencintai Istrinya
Sepenuh Hati dan Bisa menerima Kekurangan Istrinya Aamiin
Pepatah mengatakan hati wanita akan luluh jika disiram dengan air dingin daripada menyiramnya dengan minyak panas, krn pada dasarnya mereka butuh perhatian dan kasih sayang.
Diambil dari page : Abu Nawas al-Majdub
DUNIA ITU
Apakah kamu mencari ketenangan di tempat yg fana' ( dunia )... sungguh sia-sia bagi orang yg ingin sesuatu yg tidak ada,
Berkata sebagian orang sholeh :
Barang siapa yg mencari sesuatu yg tidak di ciptakan membuat payah dirinya dan dia tidak di beri atau mendapatkan, maka di tanya, apa itu? Ketenangan, jawabnya.
Maka dunia tempat payah dan cobaan sedangkan akherat tempat ketenangan dan kenyamanan,
Dunia bukanlah tempat tinggal
Akan tetapi perjalanan menuju ke negeri sendiri
Berkata sebagian orang sholeh :
Barang siapa yg mencari sesuatu yg tidak di ciptakan membuat payah dirinya dan dia tidak di beri atau mendapatkan, maka di tanya, apa itu? Ketenangan, jawabnya.
Maka dunia tempat payah dan cobaan sedangkan akherat tempat ketenangan dan kenyamanan,
Dunia bukanlah tempat tinggal
Akan tetapi perjalanan menuju ke negeri sendiri
Saturday, August 9, 2014
3 KESEMPATAN BUAT MU
Allah memberi 3 kesempatan di
Dunia.
1. Kesempatan BERTAUBAT hanya di Dunia, di akhirat tdk
ada lagi.
2. Kesempatan BERIBADAH hanya di Dunia, di Akhirat tdk ada lagi.
3. Kesempatan BERJUANG hanya di Dunia, di akhirat tdk ada lagi.
2. Kesempatan BERIBADAH hanya di Dunia, di Akhirat tdk ada lagi.
3. Kesempatan BERJUANG hanya di Dunia, di akhirat tdk ada lagi.
Gunakanlah
kesempatan tersebut sebelum maut menjemput.
BERTAQWALAH!
Berkata
Ahli Ilmu dan Ahli tahqiq :
Jika Kaum muslimin
dalam perang Uhud kenyataan nya kalah perang di sebabkan menyelisih perintah
Rasulullah shallahu alaihi wa sallam saat beliau memerintahkan kepada pasukan
pemanah untuk tetap di atas Gunung dan jangan meninggalkan Posisi nya sampai
pertempuran selesai, Namun mereka melanggar dan turun dari posisi mereka hal
inilah merupakan sebab kekalahan kaum muslimin hingga 70 orang terbunuh dan 70 orang di tahan.
Lantas bagaimanakah Orang yang melanggar perintah
Allah dalam Hidup nya, dan melanggar perintah Rasulullah, sedang Allah adalah Tuhan
kita dan raja kita, dan rasulullah adalah panglima dan guru kita.
Maka sesungguhnya Orang yang melanggar dan durhaka
kepada Allah dan rasulnya maka tiada baginya melainkan kebinasaan, Musibah,
bencana, kekalahan dan kerugian sedang di akhirat nanti adalah Adzab, siksa dan
Hisab perhitungan.
Oleh itu maka takutlah kepada Allah wahai
Hamba-hamba Allah, sebab orang yang takut kepada Allah maka Allah akan
melindunginya, mencintai nya dan meridhai nya, sedang orang yang melanggar
perintah Allah dan bermaksiat maka Allah akan menyiksanya, memperhitungkan nya,
dan menimpakan bencana kepada nya.
seorang Ulama Berkata : " Takutlah kepada
Allah, bila taqwa berdampingan di hati seseorang maka ia akan sampai kepada
Allah,
Jawara itu bukan jagoan di jalanan, melainkan Orang
yang taqwa kepada Allah itulah jawara dan jagoan sebenarnya.
Berkata imam Alhaddad : Barangsiapa yang
menyia-nyiakan taqwa dan melalaikan nya, Maka balasan bermacam-macam penyesalan
akan menimpanya.
BANGUN MALAM
Renungi Faidah ini wahai saudara dan saudariku. perhatikan
keadaan mu, berada di posisi apakah dirimu.
Bersihkan hatimu dari kerendahan dan kehinaan. Semuga Allah mengangkat derajatmu, memuliakammu dengan cinta, kebaikan dan keindahan.
Bersihkan hatimu dari kerendahan dan kehinaan. Semuga Allah mengangkat derajatmu, memuliakammu dengan cinta, kebaikan dan keindahan.
Barangsiapa yang jiwanya mulia maka kehinaan hilang dari semua urusan nya.
tetap senantiasa menjulang ke derajat yang tinggi. dalam mencapainya bangun beribadah di waktu malam.
Berkata Ibrahim bin adham Radhiyallahu anhu : dalam hati di tutupi oleh tiga sifat. gembira, sedih, dan senang. Jika engkau gembira dengan yang ada maka engkau adalah orang tamak, orang tamak terhalang dari kebaikan. jika engkau bersedih terhadap harta yang hilang maka engkau adalah orang yang tidak puas dengan apa yang ada, orang yang tidak pernah Puas tersiksa. Jika engka senang dengan Pujian maka engkau adalah orang yang Ujub, sifat Ujub membuat amal menjadi sia-sia.
KENALI NAFSU MU
Berkata para Ulama'
Nafsu jika di hadapkan dengan Nafsu maka itu sama Hal
nya dengan Api di hadapkan dengan Api
sesungguhnya kemarahan seseorang jika dihadapkan
dengan kemarahan nya sendiri itu hanya akan menambah Api dan kebinasa'an , Caci
di balas dengan caci, Laknat di balas laknat, benci di balas benci, dengki di
balas dengki itu akan mengakibatkan kepada putusnya persaudaraan, kebinasaan
dan kemurka'an Allah yang maha besar.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ
الْجَاهِلِينَ
Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan
yang ma’ruf serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.
Para Ulama menafsirkan Ayat ini : engkau memberi orang
yang tidak mau memberimu, memaafkan orang yang mendzalimimu, menyambung
hubungan orang yang memutuskan hubungan dengan mu, berbuat baik kepada orang
yang jahat kepadamu, Inilah akhlak Orang-orang yang jujur, Akhlak para Wali,
yang Arif, semuga Allah jadikan kita bagian dari mereka, dan memberi Taufik
kepada Kita sebagaimana Allah anugerahi taufik kepada mereka.
Sejatinya bagi setiap Muslim dan muslimah Berakhlak
dengan Akhlak yang mulia dan sifat-sifat yang terpuji, Akhlak nya para Ulama
yang Jujur dan solih, dan berpaling dari akhlak nya orang-orang Fasik,
orang-orang Kafir mereka Bukan Panutan kita, Bukan cara metode yang kita ikuti dalam Akhlak dan perbuatan nya
Barangsiapa
yang berusaha secara bersungguh-sungguh berperangai dengan Akhlak-akhlak ini
Maka ia mendapat bagian yang besar dari Tuhan pencipta, menang dalam
perlomba'an, Masuk syurga berteman dengan sayyidina Muhammaddan para
sahabat-sahabat nya sebaik-baik nya teman.
Diambil dari page : Al Habib
Zein Bin Sumaith ( Versi Indonesia )
SEJATINYA MUKMIN
Dalam sebuah
Hadist di sebutkan :
من خاف الله أخاف الله منه كل شىء ومن لم يخف الله أخافه الله من
كل شىء
Barangsiapa
yang takut kepada Allah niscaya Allah takutkan segala sesuatu kepadanya.
barangsiapa yang tidak takut kepada Allah maka Allah takutkan ia kepada segala
sesuatu.
Berkata
para Ulama' :Sejatinya bagi setiap Muslim mempunyai rasa takut Karena Allah,
bertakwa kepadanya. berharap kepadanya dengan pengharapan yang di sertai oleh
baik persangka'an kepadanya.
seorang
mukmin Rasa takut dan harapan nya kepada Allah ibaratkan dua sayap burung.
selagi ia hidup di dunia maka kedua sayapnya harus seimbang. Oleh karena nya
Takut kepada Allah tidak bermaksiat kepadanya, bertaqwa serta bermuroqabah
dengan nya di samping itu ia harus mengharap Rahmat Allah, mengharap Ampunan
dan keridha'an nya. jangan sampai sisi harapan ampunan Allah lebih mendominasi
seraya berkata " Allah maha pengampun dan maha belas kasih" Sementara
ia tetap melakukan perbuatan Maksiat.
Adapun
orang yang Ahli lalai dan orang yang ahli mempercampuradukkan ketaatan dengan
kemaksiatan maka sisi takut nya harus lebih kuat atau lebih mendominasi
daripada sisi pengaharapan nya atas ampunan Allah. sehingga ia takut kepada
Allah dan berwaspada atas perbuatan maksiat nya
dan
bagi insan ketika mendekati kewafatan nya jika ia merasa dekat dengan kematian
dan dekat dengan ajal nya. maka hendaklah rasa pengharapan Ampunan Allah lebih
kuat di atas rasa takut nya. Sehingga ia mengharap Rahmat Allah percaya atas
kemuliaan nya. mengharap Ampunan dan keridhaa nya. jangan Mati melainkan ia
telah berbaik sangka kepada Allah.
Perbaikilah
sangkaan mu kepada Allah yang maha agung niscaya kau jumpai Kabar gembira.
Diambil dari page : Al Habib
Zein Bin Sumaith ( Versi Indonesia )
Friday, August 8, 2014
ZIKIR ITU CINTA
FADILAH -
FADILAH DZIKIR
Sungguh,
manakala pengamalan
zikir telah meresap di dalam hati seorang
hamba Allah, maka buah zikir itu akan tampak
tanda-tandanya dalam setiap perbuatan dan
perkataannya.
Lidah orang ahli zikir tidak
mempercakapkan kecuali nama-Nya. Tubuh
mereka tidak bergerak kecuali untuk
menjalankan perintah-Nya, dan pikiran mereka
tidak berkembang menjadi tindakan kecuali
untuk-Nya. Kehidupan batin mereka bersih dari
kotoran. Kata-katanya bebas dari kebohongan,
kekejian, hasutan dan fitnah. Pikirannya
bening, bersinar dan memancarkan kebenaran
karena mendapat petunjuk dari Tuhan.
Pendeknya, lidah mereka mengutarakan apa
yang dikandung hati, dan hati mereka milik
rahasia batin, dan rahasia batin adalah milik
Allah.
Zikir yang dilakukan secara teratur akan
menuntun pelakunya senantiasa mampu
mengendalikan hati dan pikirannya, dapat
menjernihkan pikiran dan kesadaraanya untuk
memahami akan keberadaan dirinya.
Memang, melakukan zikir yang khusu’ dengan
penuh perasaan dan berkosentrasi pada Allah
tidaklah mudah. Tetapi dengan melakaknnya
secara teratur dan kesinambungan, tentu dapat
melatih pikiran seseorang untuk tertuju kepada
satu zikir titik tujuan yaitu Allah SWT. Karena
sesungguhnya ber mujahadah melalui dzikir
akan membikin hati dan pikiran seseorang tidak
menyimpang ingatan selain ingat pada Allah
semata. Itulah sebabnya, para sufi sangat
menyakini akan fadilah fadilah zikir, yang tak
terhingga banyaknya.
Diantaranya ialah :
Tidak akan disempitkan kehidupannya dan bisa
menjauhkan sifat kufur, memperbarui iman,
menjadi bukti kecintaan pada Allah,
mendekatkan diripadaNya , menjadi benteng
iman, menjauhkan sifat sifat kemunafikan,
membersihkan hati dari kecintaan terhadap
dunia, membukakan keajaiban hati, menjadi
pelupur duka dan lara serta menambah
khusyu’. Disamping itu masih banyak lagi
manfaat dzikir, seperti dijamin bahwa iman
dalam hati orang yang kekal dzikirnya menjadi
bercahaya, ia mudah menerima Nur (cahaya
Allah) dimudahkan dari segala kesukaran,
mudah menerima kebaikan dimana ia berada,
dimurahkan dan diberkahi rezekinya oleh Allah,
dikabulkan do’a-do’anya, dan Allah akan
meluluskan segala hajatnya.
Saturday, July 5, 2014
BERSYUKUR MENAMBAH NIKMAT
Dalam
sebuah riwayat disebutkan, Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s.:
“Kasihanilah hamba-hamba-Ku yang mendapatkan cobaan dan keselamatan.”
“Bagaimana halnya
dengan orang yang selamat?”
“Karena, setidaknya mereka bersyukur terhadap keselamatan yang telah Kuberikan padanya,” jawab Allah.
“Karena, setidaknya mereka bersyukur terhadap keselamatan yang telah Kuberikan padanya,” jawab Allah.
Allah SWT juga berfirman, “Jika kalian bersyukur, maka Aku (Allah) akan memberikan tambahan kenikmatan pada kalian.” (QS Ibrahim: 7)
BISIK-BISIK TENTANG CINTA
Sirri As-Saqathi mengatakan, “Siapa yang
mencintai Allah, maka ia hidup. Siapa yang cenderung pada dunia, maka ia kurang
waras. Orang tolol menjalani pagi dan sore harinya tanpa melakukan apa-apa.
Sedangkan orang yang berakal
senantiasa meneliti kekurangan-kekurangannya.”
Nabi juga pernah
ditanya, “Apa amal yang paling utama?” Maka Nabi menjawab, “Ridha kepada Allah
dan cinta kepada-Nya. “
Tentu kita
adalah orang yang waras. Yang selalu menggunakan akal dan hati untuk melihat
karunia dan cinta Allah yang begitu besar bagi kita. Demi cinta dan cinta-Nya,
Allah menciptakan kita. Dia Maha Pencemburu ketika melihat kekasihnya pindah ke
lain hati, atau lebih mencintai dunia semua daripada Tuhannya sendiri.
Ibrahim bin
Khawwas mengatakan, “Cinta adalah terhapusnya keinginan dan terbakarnya sifat
dan kebutuhan.”
Abu Yazid
berkata, “Seorang pecinta tidak mencintai dunia maupun akhirat. Yang ia cintai
hanyalah Yang Menguasai dunia dan akhirat.”
Sedangkan
Asy-Syibli mengatakan, “Cinta adalah ketakjuban terhadap kenikmatan-Nya dan
keheranan dalam mengagungkan-Nya.
Suatu saat Sahal
At-Tustari ditanya tentang cinta, ia pun menjawab, “Cinta adalah kasih sayang
hamba-Nya karena musyahadah-nya setelah ia memahami apa yang dikehendaki
Allah.”
Semoga kita bisa
mencinta Allah, menjadi kekasih-Nya, serta siap menerima limpahan cahaya
cinta-Nya yang masuk ke relung hati kita masing-masing.
--Dikutip dari
Al-Mahabbah karya Imam Al-Ghazali
Perhatian. Tulisan-tulisan di dalam blog ini, antaranya diambil di dalam page ‘Tasawuf Underground’ sila layari https://www.facebook.com/tasawufunderground dan sebahagian besar darinya adalah tulisan ku selaku penulis blog ini. Sekian Terima kasih. Semoga mendapat ilmu yang bermanfaat. Sayang dan cinta kerana Allah.
Pengertian Cinta
"..Sahabat. Aku menyadari
bahwa, cinta membawa kelembutan dan keasyikan. Biar dalam keadaan sakit dan
perit, perbuatan yang disandarkan kerana cinta bisa berbuah kemanisan yang
tiada tara, merasa manis dalam kepahitan, merasa sejuk dalam kepanasan merasa damai
dalam kegusaran..." Al-'Isyq
Perhatian.
Tulisan-tulisan di dalam blog ini, antaranya diambil di dalam page ‘Tasawuf
Underground’ sila layari https://www.facebook.com/tasawufunderground
dan sebahagian besar darinya adalah tulisan ku selaku penulis blog ini. Sekian
Terima kasih. Semoga mendapat ilmu yang bermanfaat. Sayang dan cinta kerana
Allah.
Monday, June 30, 2014
AJARAN RIDHA RABI’AH ADAWIYAH
Seorang
ulama salaf mengatakan, “Sungguh, apabila Allah telah membuat ketentuan di
langit, maka Dia ingin agar penduduk bumi ridha dengan ketentuan-Nya tersebut.”
Abu Darda juga menuturkan, “Titik puncak sebuah iman adalah sabar menghadapi
apa yang Dia tetapkan dan ridha menerima takdir yang Dia tentukan.”
Sahabat Umar Bin
Khattab r.a. mengatakan,”Aku nggak mau pusing dengan keadaanku di
waktu pagi dan sore! Aku tak peduli, susah atau bahagia.”
Alkisah. Suatu hari Sofyan As-Tsawri berkata di
dekat Rabi’ah Adawiyah, “Ya Allah, berikanlah ridha-Mu kepadaku!” Lalu,
tiba-tiba Rabi’ah menegurnya, “Apa engkau tidak malu kepada Allah untuk meminta
ridha-Nya, padahal engkau sendiri tidak ridha kepada-Nya.”
Maka, secara spontan, Sofyan As-Tsawri langsung
menyebut, “Astagfirullah...”
Melihat kejadian ini, Ja’far Ibn Sulaiman Ad-Dhibi
bertanya kepada Rabi’ah Adawiyah, “Kapan seorang hamba dikatakan ridha
kepada-Nya?”
Rabi’ah menjawab, “Ketika kebahagiaannya saat
ditimpa musibah sama dengan kebahagiaannya saat diberi nikmat.”
--Dikutip dari Kitab Mahabbah karya Imam Al-Ghazali
JIWA HEWANI DAN JIWA RUHANI
“Orang yang
memercayai Al-Quran dan Sunah sudah tidak asing lagi dengan konsep nikmat surga
dan siksa neraka yang menanti di akhirat. Namun, ada hal penting yang sering
mereka luputkan, yakni bahwa ada surga ruhani dan neraka ruhani. Mengenai surga
ruhani, Allah Swt berfirman kepada Nabi-Nya, “Tak pernah dilihat mata, tak
pernah didengar telinga, dan takpernah terlintas dalam hati manusia,
itulah nikmat yang disiapkan bagi orang yang bertakwa.”
Betapa berbedanya Jiwa manusia dari jasad dan
segenap anggotanya. Setiap anggota tubuh bisa rusak dan berhenti bekerja,
tetapi kemandirian jiwa tak terusik. Kemudian, tubuh manusia juga akan
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Tubuhnya di waktu bayi jauh berbeda
dengan tubuhnya di masa tua.
Namun, kepribadian manusia tetap sama, dulu
maupun sekarang. Jadi, bisa dikatakan bahwa jiwa akan terus ada menyertai
sifat-sifat esensialnya yang tak bergantung pada tubuh, seperti pengetahuan dan
cinta kepada Allah. Inilah makna ayat Al-Quran, “Segala yang baik akan abadi.”
Seperti juga pengetahuan, kebodohan pun akan
abadi menyertai jiwa. Jadi, jika kau lebih memilih kebodohan ketimbang
pengetahuan tentang Allah maka kebodohan itu akan menyertaimu di akhirat dalam
wujud kegelapan jiwa dan penderitaan. Keadaan itulah yang dimaksudkan Al-Quran:
“Orang yang buta di dunia ini akan buta di akhirat dan tersesat dari jalan yang
lurus.”
Mengapa jiwa manusia cenderung untuk kembali ke
dunia yang lebih tinggi? Sebab, ia berasal dari sana dan pada dasarnya ia
bersifat malakut. Ia dikirim ke dunia yang lebih rendah ini berlawanan dengan
kehendaknya untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman, sebagaimana firman
Allah dalam Al-Quran, “Turunlah dari sini kamu semuanya, akan datang kepadamu
perintah-perintah dari-Ku dan siapa yang mentaatinya tidak perlu takut dan tak
perlu gelisah.”
Dan ayat Al-Quran, “Aku tiupkan ke dalam diri
manusia ruh-Ku,” juga menunjukkan asal samawi jiwa manusia. Jiwa hewani akan...
KEBAIKAN MENGIKUTI NABI SAW
Bila ingin
mendapatkan seluruh kebaikan, berdoalah, "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu
agar bisa mengikuti Rasul-Mu, baik dalam ucapan maupun tindakan."
Siapa yang memimpikan hal itu, hendaklah ia tidak menzalimi hamba-hamba Allah, baik berkaitan dengan kehormatan maupun nasab mereka. Dengan demikian, ia dapat bergegas menuju Allah. Jika tidak mengikuti jalan itu, ia akan terhalang seperti orang yang dililit banyak utang dan terus dikejar orang yang menagihnya.
Bayangkan jika kau diperlakukan khusus oleh
raja dan berada di dekatnya, tetapi kemudian seseorang datang menagih utang
kepadamu-meski jumlahnya sedikit-di hadapan raja. Tentu kedatangannya itu akan membuatmu
terpojok dan merasa malu meski utangmu tidak seberapa.
Lalu bagaimana jika pada hari kiamat nanti kau
datang sementara ratusan ribu orang menuntutmu lantaran kau mengambil hak-hak
mereka? Bisa jadi ada orang yang mengejarmu karena uang mereka kau ambil,
kehormatannya kau rusak, dan lain-lain. Bagaimana kira-kira keadaanmu?!
--Ibnu Atha'illah dalam Taj Al-'Arus
Sunday, June 29, 2014
JEJAK
CINTA SEORANG HAMBA
Imam Abu Bakar Asy-Syibli menceritakan:
Aku berjumpa dengan seorang perempuan yang berasal dari Habsyah yang tampak linglung tak tentu arah. Dia berlari-lari dan berjalan cepat tak tahu tujuan.
Lalu, kukatakan kepadanya, “Wahai Ibu, kasihanilah dirimu!”
Tiba-tiba dia menjawab, “Huwa (Dia).”
“Darimana engkau sebenarnya?” tanyaku.
“Dari Huwa (Dia).”
“Engkau mau pergi kemana?”
“Pergi ke Dia.”
“Apa yang kau inginkan dari Dia?”
“Dia.”
Akhirnya, aku bertanya, “Berapa kali engkau menyebut Dia?”
“Lidahku tak pernah lelah menyebut Dia (Huwa) sampai aku bertemu dengan Dia,” jawabnya tegas.
Lalu, tiba-tiba dia bersenandung,
“Kehormatan cintaku kepada-Mu tak tergantikan.
Hanya Engkau yang kutuju; tidak ada yang lainnya.
Aku tergila-gila kepada-Mu, meski mereka menganggapku sakit.
Kujawab bahwa sakit ini tak pernah lenyap dari diriku.”
Kemudian, Imam Abu Bakar Asy-Syibli mengatakan kepada perempuan itu:
“Wahai hamba Allah, apakah yang engkau maksud dengan Dia (Huwa)? Apakah Allah?
Tiba-tiba, mendengar kata “Allah” disebut oleh Asy-Syibli di depannya, nafasnya langsung tersengal-sengal, lalu ia secara mengejutkan meninggal dunia sejurus setelah itu.
Imam Abu Bakar Asy-Syibli pun bercerita bahwa ketika dirinya hendak mengurus jenazah wanita tersebut, tiba-tiba dia mendengar suara, “Wahai Asy-Syibli, barang siapa mabuk cinta kepada Kami, linglung mencari Kami, lalu terus berdzikir mengingat Kami, serta meninggal dengan nama Kami, biarkanlah dia kepada Kami! Pengurusan (jenazahnya) menjadi kewajiban Kami!”
Lalu, segera saja Asy-Syibli menoleh ke arah suara itu. “Aku menoleh ke sumber suara itu, tapi aku tak melihat siapa pun. Aku terhijab. Aku pun tak tahu apakah wanita tersebut diangkat atau dikubur. Wanita itu mendadak hilang. Semoga Allah mengampuninya.”
--Dikutip dari kitab Al-Qashd Al-Mujarrad fi
Ma’rifat al-Ism Al-Mufrad karya Ibnu Atha’illah
REKAMAN TENTANG CINTA DARI HAKIM AT-TIRMIDZI
Sebagian ahli
ibadah telah berhasil meninggalkan hawa nafsunya secara total. Ruh meraka telah
terpikat dengan alam malakut. Mereka menikmati keindahan hidup. Melupakan
segala kondisi yang terjadi di dunia, baik berupa kesulitan-kelapangan,
kemuliaan-kehinaan, kenistaan-kenikmatan, dan panas-dingin kehidupan.
Semua kondisi ini
pasti dialami mereka selama di dunia. Tapi, mereka bisa mencegahnya dengan cara tidak menyibukkan
diri di dalamnya dan tidak meninggalkan tujuan yang ingin mereka capai.
Hawa nafsu mereka telah terkendali dari
merasakan semua kesenangan itu. Bahkan, mereka mau memerangi segala hal demi
mengecap kenikamatan dalam taqarrub kepada Allah SWT. Jadi, mereka mampu
meredam gejolak hawa nafsu mereka demi menaati Allah.
Pada saat itulah tubuh mereka terasa ditarik ke
alam malakut dan ruh mereka dibawa, sedangkan pandangan mereka menatap tajam
kepada-Nya. Kalbu mereka menuju Raja Yang Mahatinggi. Kapan pun diseru, mereka
akan memenuhi-Nya.
Hal ini bisa terjadi karena dalam diri mereka telah
tertanam dan bersemayam rasa cinta kepada Allah SWT. Perasaan ini disebut cinta
karena ia bermuara pada kalbu. Dan, kalbu merupakan pangkal segala gerak tubuh.
Hari-hari mereka dipenuhi dengan munajat kepada
Allah. Di akhirat kelak, mereka hanya mengharapkan ampunan Allah dan surga-Nya.
Di dalam surga, mereka hanya berharap bertemu dan melihat-Nya, serta mendengar
firman-Nya dengan limpahan ridha dari-Nya.
Keridhaan Allah merupakan bagian terbesar yang
begitu indah. Keridhaan Allah itu sudah cukup sebagai bentuk penghormatan untuk
mereka.
Allah SWT berfirman,
“Berbahagialah! Ucapan (penghormatan)dari Tuhan
yang Maha Penyayang.” (QS Yasin [36]:58). Saat berbicara, tidak ada penghalang
antara mereka dan Allah SWT.
Semoga bermanfaat!
Semoga bermanfaat!
-- Disarikan dari kitab Manazil al-‘Ubbad min
al-‘Ibadah, karya Imam Hakim At-Tirmidzi (W. 320 H).
SYAIR KEMATIAN
عَليَـــكَ بِتَـقـــوى الله ان كنـــتَ غــفــــلا يأتيــــك
بالـــلأرزاق مـــن حيـث لا تـــــدري
فــكيـــف تـخــاف الفـقــــــر والله رازق فقـــد رزق الطيـــر و
الحـــوط فــي البحـــــر
ومـن ظــن ان الـــرزق يأتـــــي بقـــــوة مـــــا أكل العـصفــور
شيــئـــا مـــع النســــر
تــزول عــن الدنيــــا فانــك لا تـــــدري اذا جـنّ عليــك
اللــيل هل تعيــش الى الفجــر
فكـم من صحيــح مات من غيـــر علــــة فكـــم مـن شقيـــم عــاش
حيــنــا مــن الدهـــر
وكـم من فتى أمسـى و أصبــح ضــاحــكا و أكفـانـه في الغــيب
تنســـج و هـو لا يــدري
فــمـــــن عــــاش ألــــــفـا او الــفيـــــــن فــلابــد
مــــن يــو يســيـــــر الـــى الــقبـــــر
Hendaklah kamu bertakwa kepada allah disaat kamu lalai,
Dzat yang telah melimpahkan rizki kepadamu dari arah yang tidak kamu ketahui
bagaimana kamu takut miskin padahal Allah maha pemberi rizki ,
sungguh telah dianuerahi rizki burung dan ikan dilautan
dan barang siapa yang menyangka bahwasannya rizki itu didapat dengan kekuatan
sungguh tidak akan makan burung kecil bersama burung besar
Kamu tergelincir di dunia sedang kamu tidak menyadarinya
Jika gelap malam telah menyelimuti apakah kamu mengira bisa hidup sampai pagi
Berapa banyak orang yang sehat meninggal tanpa sebab
Berapa banyak orang yang sakit parah bisa hidup bertahun tahun lamanya
Berapa banyak para pemuda sore dn pagi harinya tertawa gembira
Sedang kain kafannya di tempat lain sedang di rajut dan dia tidak menyadarinya
Maka barang siapa hidup seribu atau dua ribu tahun lamnya
Sungguh suatu hari nanti akan diantar keliang kuburnya
Dzat yang telah melimpahkan rizki kepadamu dari arah yang tidak kamu ketahui
bagaimana kamu takut miskin padahal Allah maha pemberi rizki ,
sungguh telah dianuerahi rizki burung dan ikan dilautan
dan barang siapa yang menyangka bahwasannya rizki itu didapat dengan kekuatan
sungguh tidak akan makan burung kecil bersama burung besar
Kamu tergelincir di dunia sedang kamu tidak menyadarinya
Jika gelap malam telah menyelimuti apakah kamu mengira bisa hidup sampai pagi
Berapa banyak orang yang sehat meninggal tanpa sebab
Berapa banyak orang yang sakit parah bisa hidup bertahun tahun lamanya
Berapa banyak para pemuda sore dn pagi harinya tertawa gembira
Sedang kain kafannya di tempat lain sedang di rajut dan dia tidak menyadarinya
Maka barang siapa hidup seribu atau dua ribu tahun lamnya
Sungguh suatu hari nanti akan diantar keliang kuburnya
Subscribe to:
Posts (Atom)